ARIPITSTOP.COM – Fransesco Bagnaia pembalap Ducati yang kini sedang bersaing ketat dengan Quartararo untuk bersaing menjadi juara dunia MotoGP 2022, mengungkapkan jika dirinya lebih menginginkan era MotoGP lama yang dulu belum diramaikan dengan medis sosial. Media sosial memang ada sisi positif dan negatif, jika tak kuat dengan berbagai komentar netizen, mungkin akan melakukan apa yang terjadi pada Quartararo.

Kemarin Quartararo sempat mematikan akun Instagramnya, meski nongol lagi, kini akunnya sedang istirahat dari hinga rbingar media sosial. Sepertinya Quartararo sedang fokus dengan kondisi yang sedang tertekan perebutan gelar juara dunia bersama Bagnaia.

Dan ternyata Bagnaia juga menginginkan balapan tanpa media sosial, menurutnya media sosial punya sisi positif dan negatif. Sebagai salah satu pengguna, Pecco pun merasakannya. Komentar-komentar di dunia maya harus diakui terkadang memengaruhinya.

Karena itulah ketika ditanya dalam era mana ia melihat dirinya akan lebih ideal untuk tampil di MotoGP, tanpa keraguan, Bagnaia menjawab pada akhir 1990-an atau awal 2000-an.

“Sebab pada saat itu belum ada media sosial seperti sekarang, yang tentu saja membuat segalanya lebih mudah. Tetapi saya telah membuat langkah besar dalam hal tersebut,” Bagnaia mengungkapkan.

“Saya tidak melihat komentar dan hal-hal seperti itu lagi (di media sosial). Saya merasa saya tidak perlu membuktikan kepada mereka bahwa saya cepat, saya hanya perlu menunjukkan kepada diri sendiri dan orang-orang yang bekerja dengan saya.”

Selain itu, alasan Pecco Bagnaia ingin balapan di era akhir 1990-an dan awal 2000-an tentu saja, untuk bisa bertarung dengan Valentino Rossi, ketika mentornya di Akademi VR46 itu berada di level tertinggi.

“Bahkan, jika saya akan melakukan hal yang mungkin tidak diinginkan orang lain, menurut saya. Namun, saya ingin setidaknya bertarung dengannya dalam performa terbaik (Rossi),” tambah Bagnaia.

sumber: motorsport.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini