ARIPITSTOP.COM – Belum terbiasa pakai motor matic sehingga belum pandai dalam memainkan kombinasi antara selongsong gas dengan tuas rem, maka part yang sering menjadi korban adalah bagian CVT. Sering ditemukan kampas gandanya meleleh bahkan sampai hancur atau kondisi rumah koplingnya yang berwarna biru akibat overheat.

Terlihat kampas kopling sampai hancur bahkan sebagian sudah meleleh, kalau didiamkan terus dan setiap hari dipakai, dipastikan kampas kopling akan tambah parah kondisinya. Terlihat juga rumah kopling atau mangkok gandanya berwarna kebiruan, ini artinya memang benar bahwa motor ini rusak bukan karena faktor teknis akan tetapi rusak karena cara pemakaian yang salah.

Naik motor matic itu haram hukumnya ngegas tetapi tangan sampai nyantol di tuas rem, kenapa?.

Kampas kopling berputar sesuai putaran naik turun RPM mesin, sedangkan fungsi kampas kopling adalah mengkopel (menghubungkan) putaran v-belt (mesin ) ke roda belakang melalui rumah kopling, rumah kopling berputar karena digerakkan oleh kampas kopling, karena rumah kopling berhubungan langsung dengan roda belakang maka saat kita tekan rem maka roda belakang akan berhenti begitu juga dengan rumah kopling ikut berhenti juga.

Oleh karena itu, ketika kita tarik gas maka putaran kampas kopling akan semakin besar sedangkan jika tekan tuas rem maka roda belakang berhenti (kec. berkurang) otomatis rumah kopling juga ikut berhenti, jika kampas kopling terus berputar sedangkan rumah kopling dipaksa berhenti maka akan terjadi gesekan berlebih dan semakin lama akan timbul panas yang berlebihan, jika panas yang timbul diluar daya tahan kampas kopling (kampas kopling berbahan babet cor yang mudah meleleh) maka kampas kopling akan cepat habis dan pasti akan hancur. V-belt juga pasti akan cepat aus dan mudah putus bahkan kampas kopling bisa meleleh menjadi bubur.

Lalu, kenapa kampas ganda di motor matic bisa rusak parah rontok bahkan menjadi bubur?, ada beberapa faktor penyebabnya.

1.Kesalahan pemakaian

Yang pertama adalah dari cara berkendara, ketika kita tarik gas maka putaran kampas kopling akan semakin besar sedangkan jika tekan tuas rem maka roda belakang berhenti (kec. berkurang) otomatis rumah kopling juga ikut berhenti, jika kampas kopling terus berputar sedangkan rumah kopling dipaksa berhenti maka akan terjadi gesekan berlebih dan semakin lama akan timbul panas yang berlebihan, jika panas yang timbul diluar daya tahan kampas kopling (kampas kopling berbahan babet cor yang mudah meleleh) maka kampas kopling akan cepat habis dan pasti akan hancur. V-belt juga pasti akan cepat aus dan mudah putus bahkan kampas kopling bisa meleleh menjadi bubur.

Itulah kenapa haram hukumnya tangan selalu nempel di tuas rem ketika naik motor matic, rasanya kita menekan tuas rem tetapi padahal ada sedikit tekanan yang membuat tuas rem sedikit tertekan. Kemudian orang yang baru belakar naik motor matic, atau jarang naik motor matic, ketika naik motor matic takut nyelonong akhirnya tuas rem selalu ditekan, ini yang lebih sering terjadi.

2.Kesalahan perawatan

Sebenarnya untuk faktor yang kedua ini juga berpengaruh pada gaya berkendara juga sich, kenapa?, motor matic yang suka buat nerjang banjir maka air akan mudah masuk ek area CVT dan pada akhirnya air ini akan menyebabkan terjadinya selip selain di bagian V-Belt juga di bagian kampas ganda dan rumah gandanya. Jika terjadi selip, biasanya motor akan tetap terus digeber oleh pemakaianya, alhasil part yang saling bergesekan di CVT ini akan menjadi terlalu panas melebihi toleransi tingkat panas yang diterima oleh kampas ganda dan mangkok ganda.

Dengan cara pemakaian seperti tersebut dan terus terulang maka part semakin lama akan hancur deh… parahnya ditambah dengan motor jarang diservis bagian CVTnya. Akan berbeda ketika motor menerjang banjir lalu motor langsung dibongkar diservis untuk melihat kondisi part2 di dalam CVT maka kejadian kerusakan parah bisa diminimalisir.

Rajinlah melakukan servis CVT atau minimal 2 bulan sekali jika setiap hari motor dipakai, kenapa? jika ada part yang rusak atau perlu diganti maka ketahuan dan tidak merembet kerusakannya ke part lain. Misalnya yang sekarang lebih sering terjadi adalah adanya kebocoran seal kruk as. Jika seal kruk as rusak maka oli mesin akan masuk ke area CVT, jika area CVT sudah kemasukan oli mesin maka part2 di CVT akan menjadi selip dan performa motor jadi ngedrop.

Seal kruk as bocor, oli mesin rembes dan mengalir ke area CVT membasahi kampas ganda mangkok ganda maka terjadilah selip, kemudian dibiarkan saja tanpa ada perawatan, ya sudah… hancur deh.

3.Kesalahan Mekanik

Ada juga part rusak seperti kampas ganda meleleh seperti ini akibat human eror yang dilakukan oleh mekanik. Misalnya ketika melakukan perawatan CVT, si mekanik ini kurang pas atau salah pasang bagian klip pengunci kampas ganda. Kalau klip pengunci ini terlepas akibat pemasangan kurang tepat, maka komponen CVT juga bisa terjadi rusak bahkan bisa terjadi kerusakan parah.

4.Kesalahan pabrikan

Tentu kerusakan akibat kesalahan pabrikan menjadi salah satu faktornya,yang namanya suatu produk bikinan manusia pasti tidak akan ada yang sempurna terlebih yang berhubungan dengan produk massal seperti motor. Oleh karena itu jiak terjadi kerusakan dan masih masuk tenggat Garansi, lebih baik kejadian kerusakan pada motor dikonsultasikan terlebih dahulu bengkel resmi agar mendapatkan tindakan yang tepat dalam hal ini klaim garansi.

6 KOMENTAR

  1. mantap infonya mas Ari .. sekalian mau nanya,kalo YamahaLexi belum ganti kabel spul panjang apa nantinya spul yang lama bakal kebakar juga mas

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini