ARIPITSTOP.COM – Selama bekerja sama dengan Petronas sejak musim 2018, Yamaha merasa puas dengan kinerja pihak Petronas, terlebih di musim 2020 memperoleh kemenangan seri terbanyak yang justru jauh mengungguli prestasi dari tim pabrikan Yamaha. Hasil tersebut mengikis harapan tim balap milik Rossi yang kabarnya akan bergabung dengan tim lambang Garputala mulai 2022 nanti.

Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, memberi sinyal pihaknya tak tertarik menjadikan tim balap Rossi, Sky Racing VR46, sebagai tim satelit di MotoGP 2022. Terutama jika Petronas Yamaha SRT terus tampil kompetitif.

Kesepakatan telah tercapai, VR46 melebur dengan Esponsorama Racing di MotoGP 2021, yang berarti akan memakai motor Ducati. Rossi pun menyatakan kerja sama ini akan jadi fase belajar bagi VR46 dalam membentuk struktur tim yang solid di MotoGP demi turun sepenuhnya pada 2022.

Meski saat ini memakai motor Ducati, Rossi mengatakan jika semua bisa saja berubah menjelang 2022 nanti. Bisa saja tetap memakai motor Ducati atau menjadi tim satelit Yamaha meski sulit jika Petronas tampil soild. Rossi bahkan tidak menargetkan timnya akan menjadi tim satelit Yamaha.

“Kisah saya beda dengan kisah tim balap saya. Hal macam ini tak bisa kami putuskan dengan asal. Jika Yamaha sudah punya empat pembalap dan dua di antaranya pembalap Petronas, maka Yamaha tak bisa jadi opsi,” ujarnya Rossi via Sky Sport.

Suzuki pun belakangan ini paling santer digosipkan tengah menjalani negosiasi serius dengan VR46, karena pabrikan asal Jepang ini juga tengah mencari partner tim satelit. Yang jelas, Rossi tak mengizinkan VR46 bekerja dengan Honda, karena hubungan yang renggang saat ini.

“Saya rasa kami masih harus lihat apa yang akan terjadi tahun depan. Apakah kami bakal bekerja sama dengan Ducati? Mengapa tidak? Toh Luca (Marini) akan balapan dengan mereka. Honda? Yah, hubungan kami akhir-akhir ini tidak terlalu baik,” ungkap Rossi.

Senada dengan Rossi, Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, mengatakan jika saat ini Yamaha sedang nyaman bersama Petronas. Bahkan tidak mungkin Yamaha melepas Petronas jika hasil prestasinya terus meningkat. Lin Jarvis mebeberkan jika Yamaha sangat keberatan jika dipaksa menurunkan dua tim satelit yang artinya akan menurunkan 6 motor yang membuat finansial semakin membengkak.

“Pertanyaan utamanya: Vale akan melakukannya atau tidak? Toh kami punya hubungan yang sangat baik dengan Petronas,” ujarnya seperti yang dikutip oleh Corsedimoto.

“Apakah kami bisa menurunkan enam motor? Mungkin saja kami bisa. Tapi apakah kami mau melakukannya? Tidak terlalu, karena itu akan jadi beban besar bagi sektor produksi dan dukungan teknis. Jumlah optimalnya adalah empat motor”, pungkas Jarvis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini