ARIPITSTOP.COM – Alhamdulilah untuk kedua kalinya saya bisa mencicipi touring menggunakan motor Honda ADV160, namun untuk touring kedua kalinya ini saya kok merasa ada yang berbeda pada posisi riding position, apakah karena keseharian saya yang memakai Honda PCX 150 sehingga ada yang aneh dengan posisi stangnya?.
Pertama kali Honda ADV160 dirilis satu tahun yang lalu tepatnya pada bulan Juli 2022, waktu itu bisa langsung test ride dan tak berselang lama berkesempatan untuk touring ke Gunung Salak Bogor diajak oleh PT Astra Honda Motor. Saat itu bisa merasakan sensasi touring sepanjang 177,6 km dengan konsumsi BBM rata2 adalah 46,7 km/liter. Artikelnya waktu itu bisa KLIK DISINI.
Kali ini touringnya agak jauhan meski dengan tujuan yang hampir sama yaitu puncak Bogor, lumayan juga rutenya mencapai total 228 km. Touring yang diinisiasi oleh PT. Wahana Makmur Sejati yang merupakan Main Dealer area Tangerang dan Jakarta. Touring kali ini diikuti sekitar 25 motor ADV160 yang pesertanya terdiri dari Blogger, Vlogger dan media.
Start dari dealer pusatnya Wahana Honda di jalan Gunung Sahari, jam 8.30 WIB hari jumat tanggal 28 Juli 2023, Honda ADV160 warna putih lagi-lagi menjadi motor tunggangan saya. Sebelum start touring, sebenarnya saya sudah touring duluan, hemhmhm… wkwkwkwk ko bisa ?, pakai motor Honda PCX 150 berangkat dari rumah di daerah Jonggol ke Jakarta tepatnya di Gunung Sahari sudah menempuh jarak 55 km dengan durasi waktu berangkat jam 5.30 WIB dan sampai Wahana jam 7.30 WIB, sudah dua jam perjalanan, hehehehe…
Sampai Wahana, istirahat satu jam dan langsung cap cus ikut rombongan menuju pemberhentian pertama sebuah resto dekat bukit Pelangi puncak Bogor. Langsung saja naik diatas jok motor ini, sama seperti ketika saya melakukan test ride saat sesi launching di Delta Mas, Cikarang, untuk busa jok sepertinya tak berubah, agak kaku dan lumayan keras, tapi pada ADV160 memakai kulit jok yang lebih baik. Yap, kulit jok yang digunakan tidak licin sehingga bokong tidak gampang selip atau merosot.
Karena keseharian saya memakai Honda PCX 150 saya coba bandingkan riding positionnya dengan PCX 150. Posisinya itu kalai PCX 150 lebih rileks, pegangan tangan sedikit keatas dibandingkan ADV160 yang sedikit kebawah yang boleh saya bilang ini seperti posisi hampir sporty untuk ukuran motor matic, kalau di kompetitor saya bilang hampir sama dengan riding position Yamaha Aerox 155, karena kalau Nmax lebih rileks juga. Jadi riding positionnya itu itu matic sport namun memakai stang model telanjang jadi terlihat benar motor Adventurenya… petualang banget.
Kalau dibandingkan dengan ADV150, posisi naik Honda ADV160 yang ternyata ketinggian joknya sudah direndahkan dari awalnya 795 mm di ADV150 menjadi 780 mm di ADV 160. Artinya motor ini posisi duduknya turun 1,5cm, posisi duduk jelas langsung terasa banget bedanya kang bro. Jika naik ADV150 posisi napak kaki masih agak jinjit, kini ketika kita duduk diatas jok ADV160 posisi kaki sudah agak nyaman karena sudah jadi agak rendah, meskipun telapak kaki tidak napak full.
Menghidupkan motor, mesin 4 klep kapasitas mesin 156,9 cc dengan kompresi 12 : 1 dan power sebesar 11,8 kW (16 PS) @ 8.500 rpm serta Torsi Maksimum 14,7 Nm (1,5 kgf.m) @ 6.500 rpm. Mesin terdengar halus namun getaran mesinnya sedikit lebih besar dibandingkan ADV150, bahkan ketika motor kondisi langsam berhenti getaran di stang cukup terasa, getaran stang ternyata lumayan juga namun ketika diajak riding, getaran ini langsung hilang bahkan tidak terasa sama sekali.
Lanjut gas pol rem pol, bukan… ini touring yang mengutamakan safety riding bukan asal gas pol rempol, keselamatan tetap nomor satu, namun ketika ada kesempatan untuk ngegas kencang, tentu kesempatan itu saya ambil untuk bisa merasakan sensasi power dari ADV160. Perjalanan dari kota Jakarta tentu, daerah mana sih yang ada macetnya di Jakarta, sempat terkena macet di daerah Cawang dan Kramat jati, lalu lintas juga terpantau padat sepanjang dalam kota Jakarta.
Perjalanan padat ramai keluar Jakarta menuju bukit Pelangi yang jalanannya nanjak naik turun menuju jalan pintas kearah jalan raya puncak dan lokasi peristirahatan pertama yaitu di Garden Cafe Colecer sekitar jam 10.30 WIB, istirahat sejenak coffe break. Dari perjalanan pertama ini, kita menempuh jarak 78 km, lumayan juga dengan jarak segitu dan perjalanan dari dalam kota jakarta yang banyak tersendatnya lalu menuju daerah puncak yang naik turun berbukitan bisa mendapatkan konsumsi BBM 49 km/liter dilihat dari Average yang tersedia di speedometer Honda ADV160.
Kemudian, lanjut melakukan perjalanan lagi ke tempat makan siang di jalan raya puncak tepatnya di Resto Mang Kabayan daerah Cisarua. Isitrahat yang cukup dan sekitar jam 1.30 WIB kita lanjut lagi diajak naik nanjak ke arah Curug Panjang. Disinilah rute paling mengasikkan, karena masuk ke jalanan kampung kemudian dilanjutkan menuju area pegunungan dengan jalanan berbatu dan nanjak habis.
Performa mesin dari ADV160 sudah tidak usah diragukan lagi, jalanan sangat nanjak tajam dan berbatu saja dengan mudah dan entengnya motor ini menerjang tanpa ada kendala apapun. Asli ini motor tarikan bisa enteng banget.
Kalau melihat spesifikasi mesin dari ADV160 yang punya tenaga 16 PS di 8.500 rpm dan torsi 14,2 Nm di 6.500 rpm, ADV160 ini cenderung lebih bertenaga soal kitiran bawahnya, dibandingkan dengan ADV150 yang para biker sempat dikeluhkan tenaganya kurang. Apalagi ketika pelintiran gas awal ketika mendapati akslerasinya, motor ini terasa lebih enteng. Saat kecepatan dari diam ke 90 km/jam bisa diraih dengan jarak yang nggak panjang.
Kemudian kombinasi ban depan 14 inchi dan belakang 13 inchi tak terasa limbung ketika nikung ataupun ketika motor diajak lari di trek lurus. Shock showa twin di belakang Honda ADV160 berasa banget kinerjanya, nyaman ketika diajak buat naik turun gunung, sok depannya juga terasa empuk.
Namun memang sayang, sok depan belakang yang empuk tak diimbangi dengan busa jok yang terasa keras, sehingga ketika perjalanan jauh, terasa banget deh bokongnya mulai panas geser kanan kiri, hehehe…
Kebetulan motor yang saya pakai ini adalah ADV160 tipe ABS, perlu dicatat bahwa motor ini masih ABS single channel untuk bagian depan saja. Selain ABS, motor yang saya tes ini juga memilik fitur HSTC(Honda Selectable Torque Control) yang berfungsi mencegah terjadinya ban selip saat melewati jalan yang basah atau licin, terbukti pada saat diajak naik turun saat menuju curug panjang, motor ini bagian modul ABS nya sering mendengung karena melewati jalanan bebatuan dan sering mengerem dalam, dakhirnya putaran ban depan dengan belakang juga tidak seimbang sehingga fitur HSTC sering aktif.
Selesai di Curug Panjang, perjalanan hari pertama berakhir di penginapan di Puncak Kana Cipanas. Kemudian pada pagi harinya, kita lanjut perjalanan pulang kembali menuju Jakarta. Perjalanan selama dua hari menemph jarak 228 km dengan konsumsi bahan bakar rata2nya mendapatkan 47,2 km/liter dengan rute kombinasi pegunungan dan perkotaan tentu buat saya ini sudah irit pol…
Overall, dalam perjalanan touring bersama ADV160 yang terbatas hanya di dalam trek ini memang dari segi Handling, performa, pengereman serta kenyamanan sudah baik, hanya perlu diperbaiki bagian busa jok saja ni biar nggak keras. Padahal soal kenyamanan sok depan dan belakang empuk, tak ada yang perlu diperbaiki, apalagi soal pengereman juga saya nilai angka 9.
Kalau ADV150 tak sedikit yang mengeluhkan tenaganya terutama akslerasi awal yang kurang, kini sangat beda banget, power sudah jauh lebih baik, baik dari akslerasi awal sampai tarikan atas benar2 nampol dan asik buat tanjakan.