image description

Menarik ini, sudah banyak banget motor yang memasang toak gedhe suaranya mau nyaingin toak di tempat ibadah, sori bukannya saya memojokkan namun memang banyak banget rider yang memakai aksesoris toak, rotator bahkan sampai sirine padahal penggunaannya tidak boleh sembarangan.

instagram-aripitstop

Dan satu lagi, fitur lampu Hazard yang sudah terpasang dari pabrikan juga tidak boleh dinyalakan sembarangan. Apalagi touring sambil bawa pentungan kayu nyingkir2in pengguna jalan yang lain, kita2 sama2 bayar pajak, pengguna jalan yang lain pasti juga sadar kalau akan ada rombongan lewat asalkan minta jalan dengan sopan.

Diikuti dari satlantas polres karawang dimana polisi menindak motor yang memakai lampu strobo dan sirine, peraturannya sudah jelas. Pasang sirine, lampu stobo atau rotator itu tidak boleh sembarang karena tidak semua kendaraan boleh pasang, saya setuju kalau para pengguna fitur langsung dilepas dan sita alatnya agar tidak terpasang lagi. Sesuai Undang-undang No. 22 Tahun 2009 pasal 59 ayat (5) Penggunaan lampu isyarat dan sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai berikut:

A. Lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan untuk mobil Petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia;

B. Lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk mobil tahanan, pengawalan Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, Palang Merah, dan jenazah.

C. Lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan untuk mobil patroli jalan tol, pengawasan sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perawatan dan pembersihan fasilitas umum, menderek Kendaraan, dan angkutan barang khusus.

Saya ambil dari tmcpoldametro :

Terhadap pelanggar ketentuan tersebut dapat di kenakan ketentuan pidana sesuai dengan Pasal 287 Ayat (4) UU No. 22 Tahun 2009. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang melanggar ketentuan mengenai penggunaan atau hak utama bagi Kendaraan yang menggunakan alat peringatan dengan bunyi dan sinar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Pasal 106 ayat (4) huruf f, atau Pasal 134 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000 (Dua ratus lima puluh ribu rupiah).

15 KOMENTAR

  1. Emang tai lah yang suka pake gitu2, NORAK njirr !!! Motor dimodif jangkung bawa box katrokk !! lebih katrrok lagi pake toa sm strobo.,, Nyusahin orang lain..

    • Lo yang katrok bawa bok itu buat kemudahan bukan katrok orang yang pegen ribet aja yang bilang katorok loo memang goblok!!!!!

  2. Kalau misalnya saya pasang warna biru, ato merah, Tapi hanya sebagai DRL ato lampu Jalan, di bagian depan dan di belakang (bawah kolong body belakang) bakal ditilang gak?
    Kira-Kira Polantas nya ngerti gak apa itu DRL? Ato tar dikira lampu strobo. 😀

  3. Klo di motor sudah jarang yg pake,yg parah y di mobil pribadi pasang sirine ama Strobo di dalam kabin atau di grill bumper…dr belakang tat TOT tat TOT….giliran di kasih jalan kirain mobil polisi atau mobil dinas damkar atau ambulan gak taunya mobil pribadi (asemmmm) ketipu.

  4. @keplek

    klo gak kerlap kerlip gpp sob, banyak jg disini boil pake begituan tp gak kerlap kerlip. Lu pake lampu kolong merah jg gak bakal ditilang, tp klo kerlap kerlip gw yakin lu pst di tilang. motor/mobil mah std aja kcuali emang mw buat balap, pake lah ditempat nya alias sirkuit.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini