ahok-ridwan-kamil

Wacana pemda bogor melarang kendaraan plat B masuk bogor ternyata banyak menuai kecaman, disatu sisi mendukung wacana kebijakan ini namun lebih banyak yang mempertanyakan kebijakan ini jika benar2 dilaksanakan pada 2015 mendatang.

Permasalan tiga kota yaitu jakarta, bogor dan bandung hampir sama selalu saja macet parah saat akhir pekan. Tapi apakah karena sudah lelah menangani kasus macet maka kendaraan pribadi luar daerah dilarang masuk ?. Wisatawan lokal menjadi penyumbang terbesar penghasilan daerah misalnya kota bandung dan bogor ramai karena orang jakarta sebagian besar berlibur menuju ke kedua kota tersebut dan pendapatan daerah meningkat serta pendapatan rakyat kecil sampai orang kaya bertumpu pada sektor pariwisata, lalu apa jadinya jika warga yang mau berwisata dilarang membawa kendaraan pribadi…? pasti akan sepi dan berkurang yang akan berkunjung ke kota tersebut meskipun sarana dan prasarana sudah diperbaiki…ini opini saya lo…

Ahok pun angkat bicara soal ini :

“Enggak masalah sih sebenarnya (larangan masuk), nanti malam nih saya mau ketemu mau ngomong-ngomong (Wali Kota Bogor),” ujar Ahok di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Ahok mengatakan kemacetan di Bogor tidak serumit yang dibayangkan. Tidak sepenuhnya kemacetan dan kesemerawutan macet di Bogor karena mobil dari DKI.

“Ya enggak begitu juga sebetulnya sih. Jakarta juga dimacetin orang Bogor juga,” ujar ahok.

Ahok mengatakan solusi untuk menyelesaikan masalah kemacetan di Bogor tidak bisa hanya dengan larangan kendaraan masuk. Oleh karena itu lanjut Ahok Pemprov DKI tidak akan melarang mobil dari luar kota masuk ke Jakarta.

“Enggaklah (dilarang masuk). Orang Bogor juga pakai plat B semu,” ujarnya.tribunnews.

Nach betul kata calon gubernur DKI ini, orang bogor juga pakai plat B semu, artinya banyak warga bogor pakai mobil plat B bekerja di jakarta. Sulit jika wacana ini dijalankan… sekali lagi ini baru wacana belum tentu dilaksanakan.

Lewat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dia meminta agar warga DKI yang ingin ke Jawa Barat meninggalkan mobilnya di Jakarta. “Bapak Ridwan minta kita naik kereta api masuk ke Bandung,” kata Ahok kepada wartawan di kantornya, Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (15/9/2014).

Emil, panggilan Ridwan, menyatakan dia akan membangun sarana tranportasi yang memadai di kotanya. Dengan begitu para turis tak perlu khawatir sulit dapat angkutan umum saat sudah turun dari kereta.

“Kampanyenya dari sekarang, karena pak Ahok yang jadi gubernur suaranya lebih didengar ketimbang saya. Saya minta pak Ahok campaign dari sisi orang Jakartanya, nanti saya perbaiki infrastruktur di Bandung. Bis-bis wisata lagi dibanyakin, Monorel lagi dilelang, cable car mau kostruksi 2 bulan lagi. Jadi ke Bandung naik kereta aja, dijamin lancar nyaman,” ujarnya.

Potensi pariwisata dari kalangan warga Ibukota diakui Emil memang sangat besar. Dari sekitar 6 juta wisatawan per tahun yang masuk ke Bandung, sekitar 3 juta di antaranya adalah warga Jakarta. Karena itu, Emil membangun kerjasama dengan PT KAI agar menambah frekuensi kereta Jakarta-Bandung dan sebaliknya.

“Iya, saya sudah ketemu sama Dirut PT KAI (Ignasius Jonan). Kita minta frekuensi orang Jakarta ke Bandung, keretanya akan diperbanyak,” kata Emil. detiknews.

Nach kalau memang kebijakan ini dilakukan maka pemda bandung dan bogor harus menyiapkan sarana dan prasarana agar warga jakarta dan luar daerah yang berkunjung tidak merasa dipersulit karena warga DKI mau liburan bukan mau nambah stres. Perlu dibicarakan lebih detail diantara ketiga pemimpin daerah ini agar bisnis pariwisata tetap jalan dan yang penting tidak menyusahkan rakyat. Kita dukung asal kebijakan tidak tebang pilih dan sarana yang sudah siap.

Sumber :

http://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/09/17/ahok-akan-bertemu-bima-arya-bahas-larangan-plat-b-masuk-bogor

http://news.detik.com/read/2014/09/16/175906/2692069/10/ahok-pak-ridwan-minta-warga-dki-naik-kereta-ke-bandung?nd771104bcj

22 KOMENTAR

  1. wacana yg sungguh terlalu kekanak2an (kalau tak mau dibilang bodoh).
    Emangnya warga bogor tak menyumbang kemacetan diluar daerah juga?
    Liat tuh kalau pas mudik.
    Apa daerah jg harus melarang kendaraan dr bogor ke daerah?.
    Macet dan tidaknya tergantung penataan kota (termasuk jalan2). Jangan cum bisa menyalahkan pengguna jalan. Mereka tiap tahun bayar pajak & ada yg ditambah bayar biaya tetek bengek agar bs melakukan aktifitas. Stelah mereka bayar malah tak boleh masuk ke daerah tertentu yg nota bene bukan area khusus.

  2. bagaimana besok kalau saat mudik, warga bogor dilarang pakai kendaraannya keluar bogor? Krn warga bogor jg menyumbang kemacetan didaerah saat mudik.
    Opo ora modiar?
    Harusnya pembuat wacana jg bisa mikir sampe sgitu, bkn cm kasih solusi instant saja.

  3. wacana ok,
    setiap mobil punya no pol masing masing daerah, jadi tinggal gt plat nomer ,jadi kaya deh samsat dan pemda dapat pajak hehehe. cm wacana looo

  4. Pakai pasport aja sekalian…
    wacana yang gak masuk akal… itu bukan solusi..
    tambah menyusahkan masyarakat.. kenapa gak bikin fasilitas umum yang NYAMAN aja.. klu udh ada asilitas yang bagus͵ tanpa dilarangpun orang pasti juga udh malas naik mobil…

  5. Kebijakane mekso, bisa jadi akibat otonomi daerah yg sedikit kebablasan, jadinya byk kepala daerah improvisasi terlalu dalam, bersenggolan dg daerah lain, bersaing, bikin aturan custom yg aneh2, dan akhirnya terjadi eksklusivitas dan jadi negara bagian sendiri2 dg penghasilan sendiri2.

  6. nggak dimana-dimana macet.karena kendaraan yg terlalu banyaak .tidak sebanding dengan jalan yg ada.yang jelas produksi kendaraan harus dibatasi.kalau perlu pajak kendaraan dinaikan.kalau perlu kendaraan tdk layak pakai dilarang operasi dijalan.contohnya di singapore.pemerintah harus berani ambil langkah yg signifikan dong.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini