Seharian tidak bisa nengokin blog sendiri apalagi nengokin blog teman2 karena pulang kandang ikut merayakan pesta rakyat yang berjalan kondusif. Namun setelah melihat berita dari berbagai media bahwa hasil Quick Count yang berbeda dikedua belah kubu saya jadi terheran heran…sebenarnya ini sudah saya prediksi selama masih dalam masa kampanye.
Pasti semua sudah tahu Media tv mana yang tidak netral dalam pemberitaan, hanya satu dua tv nasional saja yang netral yang lainnya saling serang dengan pemberitaan yang menggiring opini masyarakat. Bisa dilihat setelah pencoblosan dan pengumuman hasil Quick Count oleh kedua belah pihak hasilnya mengejutkan…semua saling klaim kemenangan…! pemilu kali ini cetak rekor baru karena capres saling klaim kemenangan dan yang membahayakan adalah pidato yang membuat masyarakat yakin bahwa hanya ”kubu mereka yang pasti menang dan jangan mau dibodoh bodohi”, miris mendengarnya…kenapa ? jika kubu mereka kalah maka para fans boy tidak terima dengan keputusan KPU dan bisa menimbulkan kerusuhan bahkan perang antar saudara.
Benar kata iwan flas di salah satu lagunya ”Negeri Kaya” kaya pejabat, kaya penjahat, kaya binatangnya.
Tidak heran presiden SBY serta pak Joko Suyanto….Menkopolhukam sampai berinisiatif melakukan press con dan menghimbau agar semua pihak bisa menahan diri serta tidak menjadikan hasil quick count sebagai referensi kemenangan yang berpotensi membuat suasana tidak kondusif menimbulkan perang saudara.
Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi) Hamdi Muluk mengatakan perbedaan hasil hitung cepat yang terjadi pada sejumlah lembaga survei mengindikasikan adanya intervensi politik.
“Jika seluruh lembaga menggunakan standar ilmiah dan kode etik lembaga survei yang menjunjung objektivitas, dapat dipastikan hasilnya kurang lebih sama,”
Untuk itu, Dewan Etik tim survei yang tergabung dalam Persepi akan mengadakan audit terhadap metode pengumpulan data masing-masing lembaga yang tergabung dalam Persepi.
Sebagai anggota Dewan Etik, Hamdi mengimbau semua lembaga survei yang merilis hasil hitung cepatnya agar secara jujur mempertanggungjawabkan hasil yang dikeluarkannya kepada publik.
“Ini diperlukan untuk mencegah agar proses demokrasi tidak dicederai oleh lembaga opurtunis yang dengan sengaja memanipulasi hasil quick count untuk kepentingan politik sempit tertentu,” katanya di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (9/7).
Lembaga survei yang tergabung dalam Persepi, di antaranya adalah Lembaga Survei Indonesia (LSI), Indikator, SMRC, Cyrus Network, Populi Center, JSI, dan Puskaptis.
Intinya satu… jangan terprovokasi dan menunggu hasil dari KPU agar tercipta suasana yang kondusif aman nyaman tenteram tidak ada pecah belah antara saudara.
Berikut hasil quick count dari 11 lembaga survei :
1. Populi Center
Prabowo : 49,05 % Jokowi : 50,95 %
( sumber : Suara.com )
2. CSIS
Prabowo : 48,1 % Jokowi : 51,9 %
( sumber : Liputan6.com )
3. Litbang Kompas
Prabowo : 47,66 % Jokowi : 52,33 %
( sumber : Kompas.com )
4. Indikator Politik Indonesia ( IPI )
Prabowo : 47,05 % Jokowi : 52,95 %
( sumber : Metrotvnews.com )
5. Lingkaran Survei Indonesia ( LSI )
Prabowo : 46,43 % Jokowi : 53,37 %
( sumber : Konferensi pers )
6. Radio Republik Indonesia ( RRI )
Prabowo : 47,32 % Jokowi : 52,68 %
( sumber Detik.com )
7. Saiful Mujani Research Center ( SMRC )
Prabowo : 47,09 % Jokowi : 52,91 %
( sumber : Detik.com )
8. Puskaptis
Prabowo 52,05 % Jokowi 47,95 %
( sumber : Viva.co.id )
9. Indonesia Research Center ( IRC )
Prabowo : 51,11 % Jokowi : 48,89 %
( sumber : okezone.com )
10. Lembaga Survei Nasional ( LSI )
Prabowo : 50,56 % Jokowi : 49,94 %
( sumber : Viva.co.id )
11.Jaringan Suara Indonesia ( JSI )
Prabowo : 50,13 % Jokowi : 49,87 %
( sumber : Viva.co.id )
hasil survei pinjem data masshar2000.com
pnya ARB semua yg memenangkn PRABOWO… VIVA news…
gegeran 😆
http://potretbikers.com/2014/07/09/update-harga-hh-android-merk-oppo-berbagai-type-serie-just-info-not-selling/
wowww.. semua bahas quick count
Kisah pria pencinta Vespa-Piaggio..
http://kobayogas.com/2014/07/09/cinta-sedjatinya-vespa-ada-pada-lelaki-ini/
Yang penting jangan ada perpecahan
http://subjectdani.wordpress.com/2014/07/09/servis-new-megapro-karbu-di-astra-jombor/
Moga aja pilihan gue KALAH agar di AKHIRAT kelak tidak dimintai PERTANGGUNGJAWABANYA
saya juga bisa kok jadi presiden indonesia! cuman satu kekurangan saya….. gak ada yg milih! itu aja!
semua lembaga quick count juga sama-sama ga adil karena tidak menampilkan data golput ngoahahahaaaaaa
jemurannya lupa ngoahahahahaaaaa
https://ndesoedisi.wordpress.com/2014/07/10/sepinya-duel-prabowo-vs-jokowi-di-tps-depan-rumah/
mudah”an gk sempat terjadi perang saudara..lw menurut sya hapuskan lembaga surfey,non aktifkan siaran tv yg gk jelas..jdi cuman satu yg jdi pedoman hanya satu,cmn KPU aja…gk perlu tukang surfey dan siaran”tv yg gk jelas,krna cmn mau memecah belah negara tercinta ini…allahuakbar untuk indonesia…
Lembaga Survey Nasional kok totalnya lebih dari 100% ? 😀
tipiku wis tak dol, dadi aman
http://orongorong.com/2014/07/07/biografi-jorge-lorenzo/
Tunggu hitung resmi KPU aja, tangal 22 Juli…
Tapi di Data dari Tabulasi Nasional sampai jam 23.30, kok malah No.1 = 52%, No.2=47% …. Nah lhooo … bakal seru nih !!!
Bener nggak nih…
kalau tabulasi nasional sepertinya nggak mungkin , karena rekap dimulai tK kec , kota kab,, propinsi , terakhir nasional saat ini (10/7), mungkin masih proses rekap kab./kota.
Kok quick count nya LSN 10. Lembaga Survei Nasional ( LSN )
Prabowo : 50,56 % Jokowi : 49,94 %
( sumber : Viva.co.id ) klo di jumlah jadi 100,50% ? Yg 0.50% darimana mereka dapet?
Salam Lemper…!!!
Hasil Survey Cak Lontong mana nih..?
menurut cak lemper, hasil survei dr 5000 orang, ternyata semuanya tidak menyoblos.
Nb: sampel survei murid SD inpres se indonesia
Mohon penjelasan bagi yang mengerti.. Umumnya survey menggunakan random sampling, bagaimana menentukan samplenya? Apakah ditentukan oleh lembaga survey atau pihak lain? Lalu penentuannya diundi atau sdh ditentukan sebelumnya.. Krn sample menjadi penting. Misal.. Sample 2000 tps, tp kalo lokasi tps ada kaitanya dgn capres/cawapres, keluarganya, kerabatnya dan tim sukses, tentu hasilnya akan sgt berbeda jika sample tps tdk ada kaitannya sama sekali. (Tps di basis massa atau bukan basis massa) Mohon pencerahan.
Tunggu hasil KPU saja 😀
http://lelakijelata.blogspot.com/2014/07/bahaya-ban-cacing-menjadi-urutan.html
Dari 11 lembaga.yg 7 menang joko .yang 4 bowo…haduuuhh