ARIPITSTOP.COM – Sebagai tim satelit di balapan MotoGP ternyata harus memiliki sokongan dana yang luar biasa, jika tidak memiliki sponsor yang ideal maka dipastikan tim tersebut akan lebih memilih hengkang dari kancah dunia balap motor termahal di dunia. Bayangkan saja untuk sebuah tim satelit sekelas RNF yang ditukangi oleh Razlan Razali membutuhkan dana minimal Rp 211 miliar per tahunnya, biaya segitu besar karena hampir 50% hanya untuk menyewa motor dari Yamaha.

Menyusul keberhasilan tim satelit MotoGP seperti Pramac dan LCR, Yamaha dan KTM juga secara bertahap membawa tim satelit mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Kolaborasi ini juga berarti bahwa pabrikan memiliki hak suara dalam kewajiban pembalap. Pembalap terbaik kemudian dibayar oleh pabrikan, yang memunculkan hak penetrasi. Misalnya, Franco Morbidelli dipindahkan dari tim Petronas SRT ke tim Monster Yamaha tahun ini ketika Maverick Vinales pertama kali diskors dan kemudian dilepas ke Aprilia.

Gaji pembalap yang dibebankan kepada Yamaha membuat Petronas SRT bisa berbicara banyak karena mereka bisa mengalihkan anggaran untuk pengembangan motor.

“Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan Yamaha. Anda memahami pentingnya tim independen yang kuat. Dan saya berjuang untuk status ini,” kata Razali kepada Speedweek.

“Yamaha tidak hanya melihat kami sebagai pelanggan yang membayar sejumlah uang. Kami juga membuat keputusan bersama untuk mengontrak Fabio Quartararo di musim panas 2018. Dia menjadi satu-satunya pembalap terbaik Yamaha musim lalu. Kami juga menyerahkan Franco ke tim pabrikan, dan kami berakhir di tempat terakhir! Apakah ada yang ingin melihat itu?”

Menurutnya, keputusan pemilihan pembalap di tim satelit ditentukan oleh Yamaha. Misalnya, Yamaha telah menunjuk Andrea Dovizioso untuk sisa musim 2021, termasuk penunjukkan pebalap Moto3 Darryn Binder. Duo pembalap ini juga digaji di Yamaha.

Kendati begitu, mereka tetap harus mengeluarkan dana besar untuk operasional dan  perbaikan motor.

“Kami senang Yamaha membayar gaji para pembalap. Tapi, kami tetap membayar sewa motor tersebut. Tapi, ketika harus memilih pembalap, Yamaha dan tim akan bersama-sama membuat keputusan.” pungkas Razali.

Orang asal Malaysia ini mengungkapkan biaya yang harus dikeluarkan timnya selama satu musim, termasuk harga sewa motor yang harus dibayarkan ke Yamaha. Razali menempatkan pengeluaran keuangan untuk Kejuaraan Dunia MotoGP dalam tiga hingga lima tahun ke depan sebesar 11 hingga 13 juta euro (Rp178,7-Rp211 miliar) pertahun.

Tarif sewa untuk motor pabrikan sekitar Rp40,6 miliar setiap pembalap dan untuk satu musim. Bagian camber dan peningkatan teknologi dapat ditagihkan secara terpisah. Sedangkan Paket A-spec untuk Binder yang merupakan motor 2021 disewakan sedikit lebih murah, sekitar 2 juta euro atau sekitar Rp 32 miliar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini