ARRC lagi ramai gara2 pebalap malaysia yang di seri perdana kemarin memukul pebalap lain saat balapan, terlihat jelas pebalap malaysia yang berlaga di kelas UB150 dengan sengaja memukul rider yang akan dia overtake. Bukan masalah pemukulan yang diperdebatkan bro… tapi soal hukumannya.
Jika sampeyan melihat akun facebook Asia Road Racing Championship sebagai akun resmi dari ARRC, netizen terutama dari indonesia banyak yang berkomentar perihal hukuman yang diberikan kepada affendi rosli. Dari rilis yang dikeluarkan oleh pihak ARRC, menyebutkan Mohd Affendi Rosli pebalap asal malaysia ini dianggap membahayakan pebalap lain sehingga dia harus kena penalti tidak boleh ikut balapan kedua yang akan berlangsung di thailand pada 14 dan 15 april pekan depan.
Sedangkan di seri terakhir ARRC musim 2016 di thailand, pebalap indonesia dihukum selama 6 bulan tidak boleh balapan di kelas nasional dan asia, padahal keduanya melakukan pelanggaran yang sama namun sangsinya berbeda.
Paulynne Cheng selaku tim Komunikasi TWMR menjelaskan “Yah ini benar (masalah Syahrul Amin) dia menendang, memukul, dan menyikut pembalap lain beberapa kali. Dengan ini dia dikenai sanksi selama enam bulan dimulai sejak tes pramusim 2017,”.
Akhirnya pihak ARRC buka suara, Sanksi Affendi Rosli dijatuhkan oleh ARRC Race Direction, yang terdiri dari Rosland Kamaruddin selaku Race Director, Dyan Dilato sebagai Safety Officer dan S. Rohan yang menjadi Promoter Reprrsentative.
Sanksi tersebut, sangat terbatas dan berlaku dalam gelaran ARRC itu sendiri yang membuat Affendy Rosli hanya diskorsing satu seri pada gelaran ARRC Thailand.
Berbeda halnya dengan Syahrul Amin, dirinya dijatuhi sangsi oleh FIM Asia Jury. Otoritas FIM Asia, melampaui kejuaraan ARRC. Makanya, sangsi Syahrul Amin bisa lebih besar yaitu dilarang membalap pada kejuaraan Nasional dan Asia.
Kenapa dianggap tidak adil ?, yap… kemungkinan lo yach… ini opini pribadi, yaitu pentolan ARRC dan kantornya merupakan orang malaysia, makanya dianggap tidak adil, so… pelajaran buat pebalap untuk bertindak sportif.
Berikut pemukulan yang dilakukan oleh Affendi Rosli pebalap malaysia
via hp klik disini
Berikut pemulukan yang dilakukan oleh Syahrul Amin pebalap Indonesia
video via hp klik disini
Berikut email klarifikasi dari ARRC yang saya ambil dari motorplus :
Oalahh
wah ketinggalan banyak
http://kobayogas.com/2017/04/05/cepat-pegal-mengendarai-suzuki-gsx-r150-atau-motor-sport-fairing-cobain-dulu-trik-ini/
http://kobayogas.com/2017/04/04/modifikasi-yamaha-mt25-lampu-bulat-kok-lebih-keren-begini-ya/
Tonjokan melon penuh kasih sayang sedangkan indon penuh dendam.
pelanggaran sama, sanksi koq beda di satu kejuaraan. Owalaahhh…. dunia olahraga kebawa politik.
Itu team mna sih pembalapnya kok gk ngehh saya
paling keras tonjokan stoner ke RDP waktu di Le Mans…
#PembalapCengeng
Iya, yang menghandel kok beda.
https://kupasmotor.wordpress.com/2017/04/06/suzuki-v-strom-250-sudah-spedo-full-digital-ada-alasan-kuat-mengapa-memilih-soch-2-valve/
yo makane negoro koq g onok spesialty ne..mbebek sama begundal konglo yg ngejual aset bangsa..malaysia negoro cilik wae lebih terkenal dan indo negoro wilayah e luas sik dianggap negara dunia ketiga sing ngenes maneg bali kui dianggap dudu bagian teko indonesia
peetanyaan selanjutnya, knp yg mmberikan sanksi bs beda?
Emang kalo urusan ama malay selalu reseh, bener kata bung karno dulu itu, negara tetangga yang tak bersahabat, bahkan orang nomor 1 di indonesia dulu sudah siap ganyang itu tetangga loh. . .kok gak jadi. . .
Kok bisa yg satunya dijatuhi hukuman oleh FIM Asia sedangkan yg satunya cuma dijatuhi hukuman oleh ARRC Race Direction?? Padahal pelanggarannya sama. Ini kan kayak anak SMA cabut sekolah, di sekolah A dia dihukum kepala sekolah kena skorsing seminggu. Sedangkan di sekolah B dengan pelanggaran yg sama dia dijatuhi hukuman skorsing selama 1 bulan oleh Gubernur Provinsi.
Ga heran malingsial mah