ARIPITSTOP.COM – Alex Marquez yang kini sudah dipastikan akan pindah ke Ducati menggantikan Bastianini di Gresini Racing sudah tak sabar segera pindah. Pasalnya Adik Marc Marquez ini sudah kualahan menunggang motor honda, dia merasa naik motor Honda seperti beban mental tersendiri karena tak kunjung kompetitif.

Alex Marquez yang merupakan Juara dunia Moto3 2014 dan Moto2 2019 ini naik ke MotoGP pada 2020 menggantikan posisi Jorge Lorenzo yang mendadak pensiun di Repsol Honda. Dua musim bersama tim pabrikan Honda, dirinya tidak bisa langsung menjinakkan motornya.

Tahun 2021 dia dipindahkan ke LCR Honda dan sampai kini sangat sulit tampil kompetitif. Ia pun memutuskan menerima tawaran Gresini dan Ducati, menggantikan Enea Bastianini.

“Saya tak sabar, karena saya harus membuktikannya pada diri sendiri. Saya harus memanfaatkan kans ini untuk membuktikan saya adalah rider yang sama seperti 2020, juga 2019, saat menjuarai Moto2. Saya rasa saya punya potensi itu, dan itulah alasan saya ambil peluang ini,” ujar Marquez kepada DAZN Espana, Jumat (7/10/2022).

Musim depan, Marquez akan memakai Desmosedici GP22, bukan GP23, tapi ia tetap optimistis, mampu tampil garang dan meramaikan perebutan podium.

“Ducati memenangkan banyak balapan. Mereka ada di depan, bersama banyak pembalap berbeda dengan gaya balap yang berbeda-beda pula. Ducati punya segalanya. Jadi, tak ada alasan untuk gagal. Akhir musim depan, saya pun akan lihat apakah saya cukup baik atau tidak. Saya harus jujur pada diri sendiri,” ungkap Marquez.

Marquez tak segan-segan menyatakan bahwa membela Honda saat ini membebani mental semua pembalap yang mereka naungi. Menurutnya, kelemahan utama Honda adalah sektor aerodinamika, yang saat ini sangat tertinggal dari para pabrikan Italia, bahkan tertinggal dari Yamaha. Atas alasan ini, ia sudah tak sabar menanti 2023.

“Aprilia dan Ducati selangkah di depan Yamaha, yang sejatinya juga tidak buruk berkat mesin mereka. Ada kalanya ketika saya naik motor (Honda) dan berkata pada diri sendiri, ‘Aku tak tahu cara mengendarainya’. Namun, ketika bicara dengan Pol, Taka, dan Marc, mereka selalu mengatakan hal yang sama,” kisah El Pistolas.

“Kami hanya bisa melakukan apa yang diminta motor, dan bagi mental kami ini berat. Jika motor kami tak mengikuti arahan kami, maka ia takkan bisa ke mana-mana. Jika Anda membuka gas dan motornya tidak berakselerasi, Anda tak bisa apa-apa. Kami sudah coba berkendara dengan segala cara, tapi hasilnya tetap sama,” tutup Marquez.

Sumber: bola.net

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini