ARIPITSTOP.COM – Melihat hasil balapan di GP Thailand, Yamaha gagal total karena keempat pembalapnya harus puas terlempar dari 10 besar, bahkan Quartararo yang sedang memburu poin juara dunia harus tumbang finish ke-17. Dan hasil buruk di GP Thailand dalam kondisi trek basah, akhirnya terkuak biang keladinya.

Morbidelli dan Cal Crutchlow akhirnya mengungkapkan hasil evaluasi kenapa para pembalap Yamaha mendapatkan hasil buruk di GP Thailand 2022. Morbidelli finish diurutan ke-13, kemudian Quartararo finish ke-17, lalu Crutchlow di posisi 19 dan Darryn Binder paling buruk di posisi 21.

Menurut Morbidelli, tekanan udara di ban depan menjadi penyebab kenapa para pembalap Yamaha susah untuk menyalip pembalap di depannya. Ban depan terlalu keras, dan diluar perkiraan.

“Saya menemukan ritme bagus dengan set-up dan dapat berkendara dengan kencang. Namun, ketika saya mendekati roda motor lain, saya tidak bisa menyalip dan tak mampu melakukan apa pun. Tidak ada banyak perbedaan,” ujarnya dikutip dari situs MotoGP.

“Tekanan ban depan sangat tinggi dan performanya anjlok banyak. Ketika saya dekat motor lain, sulit mendahului mereka. Saya masih bisa kembali ke grup yang bertarung untuk posisi keenam, tapi kemudian ban depan memburuk lagi.”

Pun begitu juga buat Crutchlow, pembalap yang menggantikan posisi Dovizioso yang pensiun dini tersebut secara detail lebih menjelaskan kenapa tekanan ban depan lebih cepat mengeras.

“Seperti yang Anda lihat, itu balapan sulit untuk Yamaha. Fabio, Darryn dan saya punya masalah serupa dengan tekanan ban depan, yang mana langsung panas. Saat lap pemanasan, ban saya mencapai tekanan yang seharusnya baru saya miliki di pertengahan balapan atau ketika saya di tengah pertarungan,” ia menjelaskan.

“Saya tahu itu akan sulit, tapi sungguh disayangkan karena dalam kondisi kering, kami punya pace bagus tapi problem kami makin rumit dalam kondisi basah.

“Saya mengharapkan lebih lagi, tapi Anda bisa melihat itu bukan harinya Yamaha. Saya tidak bisa menikung dengan baik karena tekanan ban depan terlalu tinggi.

“Saya menyalip Fabio karena berpikir bisa mendapat beberapa poin, tapi ketika kami mendekati grup depan, tekanan meningkat lagi….”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini