gesits

Pihak AISI sebelumnya menggelontorkan pendapat bahwa motor listrik belum cocok ada di indonesia terlebih karena pasokan battery yang belum lokal serta jarak tempuh motor listrik dinilai masih terlalu pendek dan bisa merugikan pengendara roda dua.

Pernyataan dari AISI ini membuat CEO Garansindo meradang, yang pada akhirnya Muhammad Al Abdullah menulis surat terbuka untuk para pejabat Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia yang dianggapnya kurang mendukung perkembangan sepeda motor listrik.

Berikut surat terbuka yang dituliskan di akun facebooknya :

Yth Bapak Ketua dan para pejabat AISI.

Membaca komentar para pejabat AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia) di beberapa media, terkait sepeda motor listrik, dan juga mencermati manuver yang dilakukan baik dari salah satu anggota AISI maupun secara kumulatif, izinkan kami memberikan saran.

Sebaiknya para pejabat dan anggota AISI tidak perlu panik atas respons masyarakat yang begitu besar antusiasmenya kepada sepeda motor listrik, akan lebih bijaksana dan elegan apabila AISI bisa berlapang dada untuk menerima kenyataan bahwa masyarakat Indonesia sudah cukup cerdas untuk sadar akan kemajuan teknologi dan kesadaran atas pencemaran polusi yang sudah sangat rawan.

Maka akan percuma apabila AISI terus berusaha melawan arus karena hanya untuk kepentingan bisnis sesaat. Sadar, terima dan dukunglah:

1. Indonesia sudah sangat membutuhkan sepeda motor listrik dan tidak bisa dibendung.
2. Dukung kemampuan anak bangsa untuk bisa memaksimalkan keahliannya.
3. Bantu pemerintah kita untuk mewujudkan ekonomi mandiri
4. Berbuat lah suatu hal yang bisa anda banggakan untuk anak dan cucu atas peranan anda memajukan bangsa dan tanah air Indonesia kita.

Salam hormat dan merdeka!

17 KOMENTAR

  1. Motor listrik emisi gas buang dari mana ya?pasti alasannya pemerintah blum siap secara infrastruktur untuk stasiun pengecasannya.
    Manusia diberi otak untuk berfikir, klo tahu kapasitas baterai cuma sampe 80km, apa ya nekat mau pakai buat jalan 100km,…..
    Kapan Indonesia punya motor nasional, mobil nasional, motor listrik nasional yg klo belum berdiri aja udah di injeg2..

  2. bahkan sebenarnya bukan cuma indonesia, tapi dunia butuh motor listrik.. tapi apakah mereka berpikir, bahwa gak gampang lho membuat orang percaya pada suatu produk..
    kalau mendadak motor listrik itu rusak saat pemakaian, mau nunggu berapa lama untuk perbaikannya?
    mending kalau yang rusak baterainya, kalau sistem penggeraknya? kalau korslet, apakah bisa diakali? kan gak gampang..
    mereka bisa bikin, tapi bagaimana dengan cara penanganan masalah yang ada di motornya?

  3. kalau mau dicoba jualan, coba aja..
    yang apresiasi kelihatannya banyak, yang siap beli cuma segelintir orang aja
    siap-siap aja kalau gak sesuai harapan, jangan sampai syok aja..

  4. fakta bahwa negeri ini di kuasai para MAFIA, sengaja H menyodorkan motor listrik abal-abal, padahal mereka sangat mudah bikin teknologi motor listrik dengan modal yang gede. Ini pasti ada pertimbangan DUIT….mereka masih ingin ngeruk duit rakyat indonesia dari motor tenaga bahan bakar fosil. Hal-hal yang mudah kenapa harus dibuat SUSAH. Banyak orang pinter di negeri ini, cuma mereka tidak kasih panggung. Yang ngisi panggung ya JONGOS-JONGOS mafia, pengkhianat bangsa

  5. oh begono ceritanya..
    ko aisi gak ngajak garasindo buat tes motor nya yah..??
    apa yg di ajak cuman ahm doang..?
    ato merk lain kaya betrik yg ikut…?
    terus ahm pake motor listrik yg mana..?
    heran tiap ada arah ke mobnas/motor nasional selalu aja ada masalah yg di usung buat menjegal..

  6. Motor nasional itu tinggal kita menilainya dari mana,apakah namanya atau produknya,contoh aja produk x yg merk luar kandungan lokalnya 95%, sama produk y yg merek asli dalam negeri ternyata kandungan lokalnya hanya 30%.kalau gini mana yg lokal mana yg produk luar?

  7. Yah diapresiasi aj dl, didukung aj dl mau komponen 30% or berapa % namanya jg teknologi baru, yg penting ad transfer teknologinya, dunia jg sedang ngembangin ini, apa salahnya ikut ngembangin teknologi ini, setelah sekian lama HYS yg sudah melalang buana bisnis disini mana transfer teknologinya, kalah sama india yg punya brand lokal, kalah sama malaysia yg jg sudah punya brand lokal, dimari ngebully kualitas nehi” mocin, tp brand masih ndompleng, sebenernya ad brand lokal tp gak dianggep en dibilang mocin

  8. mafia sesungguhnya penjegal motor/mobil listrik bukanlah pabrikan kendaraan bermotor,,( mungkin kalo mereka “pion” bisa jadi ) ..tetapi para taipan minyak … jika motor / mobil listrik di produksi secara masal,,lalu minyak mau dijual kemana ?? paling cuma ke perusahaan listrik..sementara untung terbesar kan jika dijual secara eceran langsung ke konsumen akhir.. IQRO

  9. motor listrik sangat-sangat minim perawatan, bro…
    kalo masyarakat dah coba pasti juga pada ketagihan!
    sprti awal motor bebek beralih ke skutik, awalnya byk dibully, stelah coba enaknya trus ketagihan.. ngahahaha..

    ayo, lanjutkan perjuangan motor listrik nasional! hebohkan iklan, promosi, dan edukasi…!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini