ARIPITSTOP.COM – Serba salah, mungkin ini yang sedang ada di benak Joan Mir, mau perpanjang dengan Honda namun kondisi motor yang sedang tidak memungkinkan bertarung meraih podium. Jika tidak perpanjang dengan Honda, dia mau pergi kemana?.
Sebuah kebingunan seorang Joan Mir yang memang perlu dimaklumi, pasalnya balapan dengan motor Jepang yang sedang tertinggal performanya dengan motor Eropa. Seorang juara dunia yang jika tidak bertahan dengan Honda maka dia akan diprediksi justru pensiun dini.
Mir yang merupakan juara dunia Moto3 2017 dan MotoGP 2020, seolah kehilangan tajinya sejak membela Repsol Honda pada 2023. Ia sulit tampil di papan atas akibat performa RC213V yang buruk. Ia mengaku tak yakin fisik dan mentalnya mampu menahan keterpurukan ini lebih lama.
Rider berusia 26 tahun ini bahkan mengaku memikirkan kans gantung helm dalam usia muda. Opsi lain yang ia pikirkan adalah pindah ke tim satelit Aprilia, Trackhouse Racing. Prospek ini tadinya cukup menjanjikan karena ia punya hubungan baik dengan sang Team Principal, Davide Brivio.
Joan Mir dikabarkan telah menyepakati kontrak baru berdurasi dua tahun dengan Honda Racing Corporation (HRC) untuk membela tim pabrikan mereka di MotoGP 2025. Kabar ini tentu cukup mengejutkan.
Mir saat ini merupakan pembalap Honda dengan peringkat tertinggi di klasemen MotoGP, berada di urutan ke-18 dengan 13 poin, unggul 4 poin dari Johann Zarco (ke-19), 5 poin dari Takaaki Nakagami (ke-20), dan jauh di atas Luca Marini, yang berada di urutan ke-24.
Meskipun ada spekulasi tentang nama-nama lain, kenyataannya Honda selalu melihat Mir sebagai pilihan utama. Belum ada pernyataan resmi dari HRC mengenai hal ini. Namun, jika Mir benar-benar bertahan, maka ia akan kembali bertandem dengan Luca Marini, dan bekerja sama dengan Johann Zarco yang membela LCR Honda. Nasib Takaaki Nakagami juga akan ditentukan dalam beberapa waktu ke depan.