ARIPITSTOP.COM – Sekarang masih trend pemamakain motor matic di Indonesia, bahkan penjualan motor matic menguasai 90% pasar motor matic di Indonesia. Namun ternyata tak semua pemotor sudah paham cara pemakaian motor matic yang benar agar tidak mudah terjadi kerusakan.

Menarik sekali ketika melihat postingan salah satu di grup facebook yang memperlihatkan kerusakan motor matic pada bagian CVT tepatnya pada bagian kampas ganda yang sudah hancur lebur menjadi bubur.

Menurut informasinya bahwa motor tersebut baru berumur 1 bulan, tapi kok bisa sparepartnya sudah rusak parah begitu?, jadi begini analisanya.

Terlihat kampas kopling sampai hancur bahkan sebagian sudah meleleh, kalau didiamkan terus dan setiap hari dipakai, dipastikan kampas kopling akan tambah parah kondisinya. Terlihat juga rumah kopling atau mangkok gandanya berwarna kebiruan, ini artinya memang benar bahwa motor ini rusak bukan karena faktor teknis akan tetapi rusak karena cara pemakaian yang salah, apalagi yang makai cewek atau orang yang baru bisa naik motor matic, atau baru belajar naik motor yang ketakutan kalau terjatuh.

Pemakaian yang salah gimana?, motor matic itu HARAM hukumnya ketika riding gas ditarik tapi tangan masih nyantol pegang rem, apalagi ngegas sambil direm secara terus-menerus. Akibatnya Rumah kopling menjadi kebiruan karena overheat dan kampas ganda terlalu panas akhirnya meleleh. Secara teknis penjelasannya sebagai berikut:

Kampas kopling berputar sesuai putaran naik turun RPM mesin, sedangkan fungsi kampas kopling adalah mengkopel (menghubungkan) putaran v-belt (mesin ) ke roda belakang melalui rumah kopling, rumah kopling berputar karena digerakkan oleh kampas kopling, karena rumah kopling berhubungan langsung dengan roda belakang maka saat kita tekan rem maka roda belakang akan berhenti begitu juga dengan rumah kopling ikut berhenti juga.

Oleh karena itu, ketika kita tarik gas maka putaran kampas kopling akan semakin besar sedangkan jika tekan tuas rem maka roda belakang berhenti (kec. berkurang) otomatis rumah kopling juga ikut berhenti, jika kampas kopling terus berputar sedangkan rumah kopling dipaksa berhenti maka akan terjadi gesekan berlebih dan semakin lama akan timbul panas yang berlebihan, jika panas yang timbul diluar daya tahan kampas kopling (kampas kopling berbahan babet cor yang mudah meleleh) maka kampas kopling akan cepat habis dan pasti akan hancur. V-belt juga pasti akan cepat aus dan mudah putus bahkan kampas kopling bisa meleleh menjadi bubur.

Jadi… jangan langsung menyalahkan kualitas produknya, tapi dilihat dulu bagaimana cara pemakaian motor tersebut.

7 KOMENTAR

  1. sip bener bgt, setuju. beberapa kali nemu berita spt ini dan biang keladinya ya penunggang selalu riding dengan rem yg masih aktif meski ngakunya ngga. (dia ga nyadar kalo jarinya narik tuas rem terus sepanjang jalan)

  2. setuju pakde, mnrt sy jg begitu,
    pemakaiannya, gas muter terus, rem digunakan jg, dgn alasan agar mtr tdk jln ?

  3. Sering sekali di jalan kebanyakan cewek, emak2 kadang bapak2 bawa anak istri juga ada, dia lagi jalan santai tapi lampu rem on terus saya lihat ternyata jari nya standby di handle rem, sama hal nya headlamp LED bawaan dari motor, mereka2 yang kurang paham bilang kalau nyala separuh jelek lebih bagus yang full, saya jelasin kalau itu high beam bikin silau, eh… nyengir saja.

  4. hampir semua pake high beam terus, bahkan di jalan kecil daerah kota seperti jakarta, pada gak ada yg ajarin masalahnya

    • Gimana klu rem blakangnya di longgarin aja pk tromol kan, jadi free playnya jauh. resiko ya ngandelin rem depan ?

  5. Tapi saya menemukan 2 kasus yg sama di 1 produk. Kalau yg 1 usia 2 minggu CVT ngebul saat di ajak keluar kota dg matic keluaran 2022, setelah CVT di bongkar, plastik tatakan spring pully meleleh dan kampas gandapun ikut tertarik dan terlepas. Padahal konsumen ini kesehariannya menggunakan matic tahun 2017 dan setiap servis kampas gandanya habis di usia motor 4 tahun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini