ARIPITSTOP.COM – Melihat performa Joan Mir pasca menjadi juara dunia MotoGP 2020, mantan pembalap Suzuki ini memang tampil kurang kompetitif di dua musim setelahnya. Dan rasa takut gagal menghantui Joan Mir ketika resmi bergabung dengan Honda. Menjadi seorang pembalap, Mir memang selalu memiliki rasa takut ini, tetapi sensasi berbeda tentu ia rasakan ketika membela tim balap yang sukses meraih 15 gelar dunia sepanjang sejarah itu.

Juara dunia Moto3 2017 ini memang mengaku berharap bisa membawa tim barunya yang sedang paceklik kemenangan untuk kembali ke jalur kemenangan. Namun sebagai pembalap, tak menampik sebuah kegagalan menghantui pikirannya.

“Saya tak boleh tak melaju di depan, karena itu target saya dan tim. Rasa takut akan kegagalan selalu ada, tak hanya dengan tim ini. Namun, saya yakin pada kemampuan saya dan orang-orang di tim. Saya percaya bakal punya motor kompetitif. Sekalinya kami di puncak, semua tergantung kami untuk mempertahankannya,” ujar Mir via GPOne, Rabu (22/2/2023).

“Ini adalah bab baru dalam karier saya. Ini adalah panggung kedua saya sejak kedatangan saya di MotoGP dan ini keputusan penting. Jika tidak berhasil, kami harus berpikir ulang. Namun, saya merasa ada dalam momen yang baik dalam menghadapi tantangan ini dan saya tak sabar untuk melakukannya,” ungkap Mir.

Mir sadar, tekanan yang lebih tinggi akan dia hadapi ketika bergabung dengan Honda dibandingkan waktu masih bersama Suzuki. Namun, ia tak mau terlalu kepikiran, terutama memikirkan omongan orang-orang yang tak tahu benar lingkup kerjanya di garasi.

“Tekanan adalah sesuatu yang harus dihadapi setiap atlet dalam hidupnya. Membela tim seperti ini pun menambah tekanan, tetapi jika Anda punya mentalitas pemenang, di mana Anda lah yang meletakkan tekanan itu sendiri, maka apa yang terjadi di luar takkan memengaruhi Anda,” tutup Mir.

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini