ARIPITSTOP.COM – Penampilan Quartararo di musim 2022 memang bagaikan roller coaster, menanjak di awal musim namun mulai menurun penampilannya di pertengahan hingga akhir musim 2022. Tak pelak dirinya tak bisa mempertahankan gelar juara dunia yang direbut oleh Bagnaia, namun dirnya menganggap bahwa ini adalah kekalahan secara terhormat.

Musim 2022, Quartararo datang sebagai salah satu satu favorit juara, sang juara bertahan dihadapkan dengan kenyataan pahit saat pengembangan motor yang diharapkan tidak terjadi. Awal musim berlangsung dengan tidak mudah ketika El Diablo lebih sering bersaing di barisan tengah.

Quartararo tak mau menyerah hingga menemukan motivasinya, bahkan satu-satunya pembalap Yamaha tercepat diatas motor M1. Rentetan podium dan kemenangan membawa Quartararo ke puncak dunia ketika unggul 91 poin dari rival terbesarnya yaitu Francesco Bagnaia.

Namun penampilannya mulai merosot ketika balapan memasuki akhir musim. Tren negatif kembali mengelilinginya. Kebangkitan di dua seri terakhir tak cukup membantu Quartararo untuk menjadi juara dunia lagi setelah tahun lalu. Dalam video Unseen (Momen Yang Tidak Terlihat) yang dirilis MotoGP, tampak Quartararo tak kuat menahan tangis ketika kembali ke garasi Yamaha.

“Terima kasih untuk segalanya,” kata Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, sambil memeluk Quartararo yang masih sesenggukan.

“Anda sudah menjalani balapan yang hebat. Sayangnya terkadang kejuaraannya berakhir seperti ini,” bisik kepala krunya, Diego Gubellini.

“Terkadang hal buruk terjadi. Anda membuat sedikit kesalahan, saya membuat sedikit kesalahan.”

“Kita harus menebus kegagalan ini tahun depan,” tambahnya memberi semangat.

Quartararo menemukan kembali senyumannya. Dia mengangguk, tanda bahwa dia setuju dengan rencana orang kepercayaannya itu.

Yamaha tidak menutupi bahwa peluang Quartararo memang terbatas karena ketertinggalan dengan motor kompetitor mereka.

“Kita kalah dengan terhormat,” kata Bernard Ansiau, eks mekanik senior Valentino Rossi yang kini bekerja untuk Quartararo.

“Ya, kita kalah. Ekspektasinya terlalu besar. Kita sudah tampil kuat musim ini,” sahut Lin Jarvis menimpali.

Quartararo lantas menjelaskan situasi di mana dia mengalami kesulitan untuk bersaing dengan rival-rivalnya tahun ini.

“Saya sudah berada di batas kemampuan saya,” kata Quartararo.

“Saya tidak jauh (dari grup pembalap paling depan).”

“Namun, satu hal yang paling membuat saya kesal adalah saya bisa mengejar dalam pengereman tetapi,” tambahnya sambil membuat gestur menjauh lagi.

Beberapa saat kemudian Jarvis berkata kepada Quartararo, “Kita sudah tampil maksimal, cuma itu yang bisa kami minta.”

“Saya ingat saat awal musim saya mengira tahun ini akan jauh lebih sulit dari sebelumnya.”

“Akan tetapi, sebagian besar situasinya tidak seburuk yang saya kira karena Anda tampil secara maksimal, maksimal, dan maksimal.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini