ARIPITSTOP.COM – Yamaha Indonesia memberikan kesempatan kepada para Blogger media untuk menjajal motor listrik Yamaah E01 yang setahun lalu diperkenalkan oleh Yamaha. Motor listrik ini secara dimensi tak jauh beda dengan jajaran motor Maxi Yamaha lainnya, apalagi tongkrongannya yang ketika naik motor ini berasa naik Nmax, dari segi handling dan power gimana?.

Yamaha E01 merupakan motor konsep, sehingga motor ini belum resmi dijual oleh Yamaha, baru sekedar diperkenalkan saja. Motor ini sebelumnya juga sudah dilakukan pengetesan oleh para awak media di Jepang dan Thailand, dan kini giliran Indonesia.

Dimulainya program market test yang merupakan bagian dari proyek Proof of Concept ini ditandai dengan digelarnya kegiatan E01 Media Test Ride yang berlokasi di Pelangi Park, Sentul, Bogor pada Selasa, 25 Oktober 2022. Sebuah lokasi yang awalnya saya kira tidak pas buat lokasi pengetesan sebuah motor listrik karena kontur pegunungan butuh tenaga dan torsi yang cukup besar untuk sebuah motor listrik yang lebih friendly di area perkotaan dataran rendah, tapi ternyata salah… berada di kawasan Puncak Bogor, justru bisa mengetahui tenaga sesungguhnya motor listrik yang disiapkan akan menggantikan seluruh motor bensin di muka bumi ini.

Ketika naik motor Yamaha E01, dengan tinggi badan 173cm dan bobot 65kg, ternyata kaki saya tetap menapak nyaman. Oiya, perlu diketahui bahwa bobot motor Yamaha E01 termasuk baterai adalah 158kg, yaitu sekitar 27kg lebih berat dari Nmax. Tapi ketika naik motor ini nggak berasa seperti berat, duduk seperti biasa naik Nmax 155. Namun sayangnya, saya lupa mencoba ketika menggeser motor ini apakah normal seperti Nmax atau butuh efford yang lebih.

Dari segi ergonomi, motor ini ketika didudukin, lagi2 saya bilang motor ini naikinnya khas Nmax banget.

Lanjut menghidupkan motor, tinggal putar aja knobnya karena motor ini juga memakai model keyless. Bedanya, kalau motor bensin ketika dihidupkan langsung bergetar dan keluar suara dari knalpot, motor ini ketika dipencet star, tidak ada getaran atau suara sama sekali, benar-benar senyap. Namun ketika gas diplintir, baru dech keluar suara ngiung… yang sangat lemah, kalau diajak jalan di jalan raya, suara mesin dinamonya sama sekali nyaris tak terdengar.

Lalu gas diplintir, ngiung suara dinamo hampir tak terdengar ketika memakai helm full face. Kesan pertama handling naik motor ini?, jawabannya cuma satu, ya inilah Nmax.

Motor ini dilengkapi dengan pengereman ABS dual channel yang artinya rem depan dan belakang saling terkoneksi dengan ABS. Terbukti ketika saya mencoba untuk mengerem mendadak, rem depan tetap pakem seperti halnya dengan rem belakang, lembut tapi pakem, dan sensor ABS bekerja dengan normal.

Kalau meliht posisi sokbreker belakang di Yamaha E01, memang terasa aneh karena titik pusat tumpuan hampir ada di tengah2 motor dengan tertempel sok kanan kiri. Ayunan dari kedua soknya tidak keras, masih lembutan ini dibandingkan Nmax.

E01 menggunakan sumber tenaga fixed baterai berjenis Lithium Ion yang dilengkapi dengan built ini Battery Management System. Memiliki kapasitas sebesar 4.9 kWh dan daya 87.6 V / 56.3 Ah membuat E01 mampu menempuh jarak sejauh 104 km.

Soal tenaganya gimana?, motor ini memiliki 3 mode berkendara ditambah lagi dengan fitur motor bisa jalan muncur dengan kecepatan maksimal 1km/jam. 3 mode berkendara, yaitu Power, Standard dan Eco. Mode ini bisa kita sesuaikan sesuai kebutuhan saat riding.

MODE MAX POWER MAX TORSI MAX SPEED
ECO 5.4kW/4,500r/min 21.4Nm/1,500r/min 60km/jam
STANDAR 8.1kW/5,000r/min 24.5Nm/1,500r/min 100km/jam
POWER 8.1kW/5,000r/min 30.2Nm/1,950r/min 100km/jam

Ketika mencoba mode ECO, ngegas motor ini lah kok awalnya aneh karena nggak ada suara maupun getaran tapi motor bisa jalan. Seperti gelindingin motor Nmax dari atas kebawah gitu deh, wkwkwkwkkwk…

Ketika merasakan akslerasi pakai mode ECO, tarikan awal terasa lembut banget, seperti ngeloyor gitu dech… tapi ketika diajak jalan menanjak meskipun tanjakan cukup curam, motor ini masih mau ngangkat dengan entengnya loch…

Lalu, gas dilepas kemudian pencet tombol “Mode” untuk memindahkan ke Mode standar. Pakai Mode standar ini, akslerasi jadi semakin bertambah, semakin enteng buat berakslerasi dengan tarikan yang masih agak lembut. Ketika memakai Mode Standar, meski akslerasinya kurang gesit, ternyata topspeednya diklaim mampu mencapai 100km/jam.

Lanjut gantian dipencet ke Mode Power, langsung plintis gas, lach kok… edan sadiz tenan…! ini yang bikin saya langsung bilang bahwa, Yamaha sudah siap untuk menjual motor ini untuk umum, kenapa?, tarikan akslerasinya itu seperti Lexi 125, kita akan merasakan akslerasi, tenaga hingga handling layaknya motor bakar, susah membedakan antara motor listrik dengan motor bensin. good job untuk Yamaha soal ini, aseli… tenaganya mirip banget dengan Lexi 125, motor semakin digeber semakin kencang dan kecepatannya naik signifikan, gampang banget di jalanan tanjakan digeber sampai 75km/jam, ini jalanan tanjakan khas puncak bogor loch… benar2 excited banget.

Yang membuat semakin terkesan adalah, ketika diturunan motor ini terasa ada engine brakenya, nggak ngeloyor begitu aja, meskipun gaya engine brakenya nggak seperti pada motor bebek/sport gitu… tapi terasa ada yang nahan ketika motor gelinding di turunan.

Last, tidak usah diragukan soal desain, performa, handling dll, motor ini sudah berani dikatakan untuk dijual secara umum, tinggal menunggu waktu dan harga saja sich…

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini