ARIPITSTOP.COM – Bagi Morbidelli, balapan di GP Thailand akhir pekan lalu dikatakan sebagai balapan yang terburuk dalam hidupnya, balapan dalam kondisi basah, jarak pandang terbatas, motor tidak bisa maksimal dan hal ini sama yang dirasakan oleh Quartararo yang harus meraih poin memburu gelar juara dunia namun justru terseok-seok finish ke-17.

Morbidelli menyoroti visibilitas di Sirkuit Buriram dalam kondisi hujan. Pengalaman yang ia dapat, eks rider Petronas Yamaha itu sampai tidak bisa melihat apapun.

“Balapan MotoGP Thailand adalah pengalaman paling menakutkan dan terburuk dalam hidup saya,” ungkap pembalap Italia itu.

“Saya tidak dapat melihat apa pun karena hujan. Untungnya semua pembalap cukup masuk akal dan tidak ada yang melancarkan serangan gila di area di mana jarak pandang mendekati nol,” lanjutnya.

Hujan yang turun merepotkan dan YZR-M1 tidak menunjukkan pace bagus. Setelah terlempar ke peringkat 19, Quartararo hanya bisa melewati dua pembalap di depannya. Melintasi garis finis di urutan ke-17, tentu tidak membuahkan poin dan gap dengan Francesco Bagnaia pun tinggal dua poin.

Morbidelli memandang penurunan drastis kinerja Quartararo adalah bukti bahwa kelemahan motor terekspos.

“Untuk Quartararo, situasinya sulit karena semua tahu bahwa dia dipaksa bertarung dengan sekelompok besar pembalap Ducati yang ingin membantu Francesco Bagnaia. Faktor itu menambah poin-poin kelemahan motor kami,” ucapnya.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini