ARIPITSTOP.COM – Hanya mampu finish kelima dengan kondisi motor yang sudah limit, membuat Quartararo frustasi dengan kondisi motornya. Dirinya sudah mencoba untuk mencapai limit namun tetap tak bisa bersaing meraih podium di GP San Marino 2022.

Bagnaia mencetak kemenangan keempat berturut-turut untuk Ducati, sementara Fabio Quartararo gagal finis empat besar di setiap balapan untuk pertama kalinya sejak MotoGP Americas pada April. Tentu tak aman buat Quartararo untuk mempertahankan poin teratas.

Quartararo tampak kesulitan saat balapan, bahkan tak bisa merangsek ke posisi 4 besar, hanya berkutat dengan Aleix Espargaro dan sempat overtake Luca Marini dan akhirnya disalip lagi.

“Itulah batasnya. Lebih dari marah, saya benar-benar frustrasi karena saya memberikan 100 persen kemampuan saya dan tidak bisa berjuang lebih,” kata Quartararo dilansir dari Crash.net.

“Lebih dari itu dan saya pikir saya akan berada di dasar. Kami benar-benar mencapai batas motor kami hari ini. “Tidak ada masalah, itu masalahnya. Jika Anda memeriksa kecepatannya, saya memiliki kecepatan yang sama dengan latihan. Saya merasa cukup baik di atas motor.”

“Saya membuat balapan yang sangat bagus hari ini, tetapi hanya posisi kelima dan tertinggal 5 detik dari pemenang balapan. Jadi kami tidak dalam posisi yang bagus. Itu semua tergantung di mana kami memulai di grid dan apakah kita bisa menyalip atau tidak,” ucap Quartararo.

Setelah melewati Espargaro ketika melebar, Quartararo akhirnya finis setengah detik di belakang VR46 Ducati milik Luca Marini.

“Saya melihat Aleix juga kesulitan pada grip, dan saya bisa menyalipnya. Tetapi dengan yang lain, saya bahkan tidak bisa mencoba. Jadi itu sesuatu yang membuat saya cukup frustrasi karena saya tidak dapat mencoba apa pun dan saya tidak menikmatinya seperti biasa,” aku Quartararo.

“Suatu kali saya langsung melaju di tikungan 10, kemudian saya bisa kembali untuk (menangkap) Marini, tetapi saya mengendarai seperti saya memiliki pisau di tenggorokan. Dan mencoba menyalip Marini tidak mungkin,” tutur pembalap asal Prancis itu.

Masih tersisa 6 balapan lagi dan gap poin dengan Bagnaia sudah terpangkas menjadi 30 poin tentu tidak membuat tenang buat Quartararo jika hasil balapannya tidak bisa konsisten.

“Tidak, saya tidak akan mengatakan saya khawatir tentang kejuaraan, tetapi saya juga tidak tenang. Saya lebih konsisten daripada Pecco (sapaan akrab Francesco Bagnaia), tetapi dalam kecepatan kami sangat lambat,” kata Quartararo.

“Aragon tentu saja akan menjadi sulit, tetapi kemudian Jepang, Thailand, Australia. Kami sudah lama tidak ke sana, jadi mudah-mudahan kami mendapat kejutan besar di sana,” katanya.

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini