ARIPITSTOP.COM – Sepertinya sudah tidak akan lama lagi peraturan bahwa ketika mengurus SIM dan STNK harus sudah memiliki kartu BPJS. Hal ini terlihat dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri yang akan menghadirkan layanan BPJS Kesehatan di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan tindak lanjut aturan BPJS Kesehatan yang jadi syarat mengurus SIM dan STNK.

Pada aturan yang telah ditanda tangani oleh Presiden Joko Widodo pada awal tahun 2022 ini, bahwa Presiden Republik Indonesia mengintruksikan kepada masyarakat yang ingin mengurus SIM atau STNK, harus terdaftar menjadi peserta aktif jaminan kesehatan nasional atau BPJS Kesehatan.

Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi menjelaskan, kehadiran layanan BPJS Kesehatan di Satpas mempermudah masyarakat, khususnya dalam menerima pelayanan publik.

“Kewajiban tentang keaktifan masyarakat sebagai peserta BPJS yang ini juga dikaitkan sekarang dengan kemudahan dalam memperoleh pelayanan publik,” kata Firman dilansir dari NTMC Polri 31 Agustus 2022.

Firman mengatakan, kehadiran layanan tersebut menjadi proyek Korlantas bersama para pemangku kepentingan lainnya.

“Hari ini kita langsung melihat bagaimana hubungan antar sistem data yang kita kerjakan bersama-sama. Ini akan menjadi proyek-proyek ke depan sehingga masyarakat di mana saja bisa mendapat pelayanan publik,” katanya.

Firman pun mengajak masyarakat mendaftar BPJS Kesehatan. Selain bisa mendapatkan layanan kesehatan dengan mudah, Firman menyebut BPJS Kesehatan juga mempermudah masyarakat mendapat pelayanan publik lain.

“Aktifkan segera BPJS Anda sehingga Anda juga akan memperoleh kesempatan untuk dilayani dengan lebih baik dan lebih cepat pada di fasilitas fasilitas publik lainnya. Termasuk di kepolisian SIM dan STNK,” pungkasnya.

6 KOMENTAR

  1. Yai jd alasan kuat buat tdk bikin SIM dan perpanjang STNK, karna tdk semua py bpjs kesehatan, saat ini aja sudah banyak yg tdk bikin sim dan perpanjang stnk karna razia sudah tdk ada lagi hy perlu copot plat motor buat hindari etle , dr sepanjang perjalanan pulang pergi sudah banyak yg copot plat nomor depan belakang buat hindari etle aplg nambah pakai bpjs waduh semakin banyak nanti

  2. BPJS antrinya lama.
    Kalo byr mandiri akses super cepat. Tdk perlu antri, lebih cpt d layani, para dokter lebih memperhatikan, krn byrnya lebih mahal.
    Sempet denger curhatan keluarga pasien yg mengantri dr pagi sampe siang.

    Mudah²an aturannya diperbarui, biar org gak malas byr pajak motor.

  3. KEBANYAKAN ATURAN !

    Aturan di Indonesia lama2 lucu2 yang kena imbas nya cuma golongan menengah kebawah, coba dong bikin aturan atau undang2 kalau PEJABAT KORUPSI HUKUM MATI titik gak pakai koma.
    Ada Hakim jujur amanah mau kasih hukuman mati kepada koruptor eh… ada celah undang2 untuk si koruptor tidak bisa di hukum mati, yang bikin undang2 memang sengaja kasih celah tsb supaya mereka gak akan pernah bisa kena hukuman mati walaupun sudah jelas2 merugikan negara tapi yang memikul kerugiannya rakyat nya.

  4. Ahh kebanyakan aturan gk jelas…..ini sih kyak dipaksa suruh bikin BPJS tpi pelayanan amburadul….lama2 males juga bayar pajak sama bikin SIM

Tinggalkan Balasan ke jbat Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini