ARIPITSTOP.COM – SUdah tahukah fungs engine mounting di motor matic?, nach kali ini saya akan membahas soal peredam mesin yang menyambung diantara mesin dengan rangka ini, namun kali ini saya bahas tentang salah kaprah pengertian engine mounting di motor matic Yamaha yang tak sedikit justru pada salah pananganan.

Engine Mounting pada motor matic memiliki fungsi bukan hanya sebagai penyambung antara mesin dan rangka. Engine mounting juga berfungsi sebagai bantalan serta peredam getaran mesin agar getaran dari mesin tidak terlalu besar. Part juga berguna untuk menstabilkan motor ketika menikung agar motor tidak limbung.

Ciri-ciri paling kentara engine mounting motor kamu bermasalah adalah motor akan terasa ngebuang atau geal-geol ketika menikung terlebih saat kondisi jalan rusak.

Engine Mounting di motor matic itu ada tiga macam:

  • Pertama adalah bushing karet dengan bahan yang lebih lentur/lembut, dan ada gap saat terpasang.

  • Yang kedua berupa karet padat yang sering dipanggil Bushing Arm, bentuknya bulet dengan bahan besi/seng bagian pinggir kemudian dilapisi karet lalu bagian tengahnya berupa besi bushing.
  • Lalu yang ketiga adalah memakai bearing.

Ketiga engine mounting diatas ada yang semua terpasang di motor, ada juga yang hanya dua jenis saja. Seperti motor matic Honda lebih banyak hanya memakai dua jenis saja yaitu yang nomor dua dan tiga, sedangkan untuk motor matic Yamaha memakai semua tiga jenis engine mounting tersebut dalam satu motor maticnya.

Nah khusus untuk yang nomer satu ini yang dipakai lebih banyak di motor matic Yamaha dari yang jadul sampai yang sekarang masih dijual, engine mounting yang satu ini memang unik jika biasanya engine mounting itu harus rapat tidak ada celah namun untuk yang satu ini justru memang longgar dari awal alias sudah longgar dari bawaan motor, akan tetapi ada toleransi kelonggarannya, jika sudah terlalu oblak ya tetap harus diganti karena akan berpengaruh pada kenyamanan saat naik motor.

Kenapa engine mounting yang satu ini harus longgar?, Engine Mounting yang hanya berupa karet dengan sebuah besi bhusing di tengahnya ini menopang kedua engine mounting yang sudah ada, mengurangi getaran yang ditimbulkan oleh mesin agar getaran mesin tersebut tidak langsung diterima oleh Rangka. Sehingga dibutuhkan engine mounting yang lebih empuk bahannya serta tidak dipadatkan antara mesin dengan rangka.

Lalu bagaimana kalau engine mounting ini sengaja dirapatkan dengan cara ditambahkan bahan-bahan lain yang intinya agar engine mounting ini bisa padat?, jelas… motor justru akan bertambah getarannya dan semakin lama jiak hal ini terus dipaksakan maka bisa saja crankcase akan pecah, yang dimaksud adalah crankcase bagian dudukan engine mounting.

Tak sedikit yang merubah engine mounting ini dengan cara padatkan menambahkan karet atau lainnya agar motor lebih stabil saat jalan lurus terutama saat menikung, akan tetapi… lihat efek jangka panjangnya, kalau lagi apes bisa pecah dudukan engine mountingnya.

Bisa dilihat salah satu contoh ketika engine mounting ini ditambah dengan karet:

5 KOMENTAR

  1. Pernah dapet mio pasien kayak gini. Getet semua tubmesin. Kirain krukas oleng ternyata diganjal itu engine monmunting

  2. Terimakasih Mas Ari, sangat bermanfaat sekali pembahasan ini, karena sangat jarang sekali ada yang membahas masalah ini. Padahal sangat esensial..

Tinggalkan Balasan ke Menyan Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini