ARIPITSTOP.COM – Nasib Joan Mir ternyata tak semulus seperti Alex Rins yang dikabarkan sudah fix bergabung dengan LCR Honda tinggal menunggu pengumuman saja. Namun Joan Mir kini justru terancam akan menjadi pengangguran jika negosiasi dengan Honda tak kunjung membuahkan hasil konon kedua belah pihak masih alot soal gaji.

Keputusan pabrikan Hamamatsu untuk mundur dari kejuaraan dunia Grand Prix akhir musim ini, menempatkan Mir dalam situasi penuh ketidakpastian. Spaniard harus bekerja keras mencari kursi baru agar bisa berlomba pada tahun depan.

Dalam beberapa pekan terakhir, nama Mir kuat dihubungkan dengan Honda. Rumor yang beredar menyebutkan bahwa #36 bakal menggantikan Pol Espargaro, sekaligus menjadi tandem anyar Marc Marquez.

Akan tetapi, Pacho Sanchez, sang Manajer Joan Mir justru heran kenapa Honda belum menyetujui kontrak dengan Joan Mir. Menurutnya, penundaan keputusan kontrak itu tidak berhubungan dengan dengan pembalap Moto2 yaitu Pedro Acosta yang juga sedang dikaitkan dengan HRC.

“Saya juga nggak tau alasan dari keputusan yang ditunda sangat lama ini. Acosta bukan penyebabnya, karena saya pikir dia harus setahun lagi di Moto2, saya tidak berpikir dia siap untuk loncat ke MotoGP. Dia (Pedro Acosta) pembalap hebat, masa depannya cerah, tapi dia butuh pengalaman, Anda tidak bisa memberikan beban Honda kepada pundak anak muda, dan dia tidak bodoh,” ujar Sanchez dilansir dari GPone.

Sanchez meyakinkan jika Joan Mir hanya punya pilihan bergabung dengan Honda, karena semua slot tim terutama tim pabrikan sudah dipastikan tidak tersisa lagi meski ada beberapa yang belum resmi tanda tangan kontrak.

“Joan tidak takut apapun. Dia tau bahwa Marquez sudah membawa motor itu selama hidupnya, tapi dia juga tahu harus tanda tangan dengan HRC, atau dia akan berada di rumah. Tidak ada rencana B,” jelas Sanchez.

Menurut manajer Joan Mir, Joan Mir bukan pembalap pemula bahkan seorang juara dunia jadi pantas mendapatkan gaji bukan sebagai pembalap pemula.

“Tentu, permintaan gaji Joan bukan untuk pembalap pemula, dia adalah juara dunia,” tegas Sanchez.

“Bagi saya, Honda adalah pabrikan nomor 1 di dunia, tapi akan selalu ada momen sulit. Suzuki ibarat Atletico Madrid, Honda adalah Barcelona atau Real Madrid, mereka harus menang setiap tahun, tempat kedua adalah kegagalan.”

“Keputusan mereka bukan hanya dari satu atau dua orang, tapi kelompok yang melakukan supervisi segalanya,” jelas Sanchez.

Sebelum menjatuhkan pilihan akhir kepada Honda, Sanchez juga sudah berkomunikasi dengan bos Yamaha dan Ducati. Tapi hasilnya nihil, tidak ada tempat buat Joan Mir.

“Saya berbicara kepada Lin Jarvis sebelum kabar hengkangnya Suzuki, dan dia sudah jelas akan mempertahankan Morbidelli hingga 2023.”

“Saya berbincang dengan Paolo Ciabatti setelah pengumuman (Suzuki), dan dia jelas bilang ke saya bahwa mereka tidak akan masuk ke tahap negosiasi dengan Joan, karena mereka punya filosifi yang berbeda,” terang Sanchez.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini