ARIPITSTOP.COM – Quartararo sadar jika Yamaha membawa andil besar dalam karir balapnya, Yamaha merekrut dirinya dari Moto2 hingga akhirnya bisa meraih gelar juara dunia. Namun beigut, Quartararo sampai saat ini belum mau perpanjang kontrak dengan Yamaha, dirinya semakin kuat digosipkan akan pindah akibat permintaannya belum dipenuhi.

Fabio Quartararo, menyadari bahwa Yamaha telah berjasa besar dalam peningkatan karirnya di dunia balap motor. Tahun 2019 silam, Yamaha mau berjudi dengan menggaet Quartararo ketika hasilnya di Moto3 dan Moto2 belum konsisten mentereng. Apalagi, saat menandatangani kontrak pada pertengahan 2018, dirinya masih berusia 19 tahun. Akan tetapi perjudian Yamaha berbuah manis.

Tahun pertamanya bersama Petronas Yamaha SRT belum meyakinkan namun di tahun kedua sudah terlihat hasrat juara dunianya dan katika dirinya dipindah ke tim pabrikan pada 2021 terlihat jelas bahwa dia memang layak menjadi juara dunia MotoGP 2021.

Namun, belakangan ini Quartararo mulai mempertanyakan komitmen Yamaha padanya. Permintaannya juga belum dipenuhi oleh Yamaha dalam tes pramusim Sepang dan Mandalika. Quartararo menginginkan motornya bisa lebih cepat, namun nyatanya justru malah mengalami penurunan topspeed.

“Sejak tahun lalu, saya telah meminta peningkatan top speed, nyatanya kami tak dapat apa-apa. Tapi ketika saya sadar tak punya motor terbaik, ini justru jadi motivasi untuk tampil lebih baik. Ketika ada kendala, pada akhirnya satu-satunya hal yang harus Anda pikirkan adalah semua orang juga punya masalah sendiri-sendiri,” tuturnya.

“Yamaha telah memberi saya banyak hal, menggaet saya dari Moto2 ketika belum melakukan banyak hal baik. Tapi saya ogah menyebut Yamaha sebagai ‘pabrikan saya’, meski kerja sama kami berjalan sangat baik. Kini saya ingin motor terbaik walau belum memutuskan apa pun. Saya belum 100% membela pabrikan tertentu. Yang jelas, saya akan bergabung dengan proyek terbaik,” ujarnya.

“Saya akan bekerja seperti tahun lalu. Saya akan memulai musim ini seolah tak pernah menjadi juara dunia, dan saya tetap ingin merebut gelar,” ungkapnya.

“Jadi, menjadi juara dunia bertahan tak berarti tekanan saya bertambah. Saya tak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun. Saya sudah mewujudkan impian terbesar saya, yakni jadi juara dunia. Namun, saya ingin lebih banyak dari itu. Motivasi saya pun kini lebih tinggi,” pungkas Quartararo.

Sumber: DAZN

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini