ARIPITSTOP.COM – Terrnyata bukan cuma Indonesia saja yang masih mengkonsumsi BBM jenis premium, di dunia ini tersisa 7 negara saja. BBM jenis premium Ron 88 memang saat ini masih dikonsumsi di Indonesia meski jumlahnya semakin kecil karena BBM termurah ini sudah tidak semua SPBU menjualnya. Pemerintah dikabarkan akan menghilangkan BBM yang masih mendapatkan subsidi ini.

Di wilayah ASEAN hanya Indonesia saja yang masih memakai BBM premium, bahkan Indonesia menjadi negara dengan variasi BBM terbanyak yakni 6 jenis; RON 88 (Premium), RON 89, RON 90 (Pertalite), RON 92 (Pertamax), RON 98 (Pertamax Turbo), dan RON 100 (Pertamax Racing).

Di wilayah ASEAN lain, Singapura misalnya, hanya menjual 2 jenis BBM yakni RON 92 dan 98. Begitu juga di Malaysia, minimal yang dijual yaitu BBM RON 95 dan BBM RON 97. Kemudian di Thailand (BBM RON 91 & BBM RON 95), Filipina (BBM RON 91, BBM RON 95, BBM RON 97, dan BBM RON 100), Vietnam (BBM RON 92 dan BBM RON 95).

Premium diketahui memiliki RON 88. Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Soerjaningsih mengatakan hanya sekitar 7 negara saja yang masih menggunakan jenis BBM tersebut. Nantinya, BBM paling rendah nantinya hanya tersedia di Pertalite.

“Premium ini gimana ya, hanya tinggal 7 negara loh yang pakai Premium itu, dan kita pun berkomitmen untuk memperbaiki kondisi lingkungan, sehingga terkait dengan Premium ini dipikirkan ke depan, mungkin Pertalite bisa akan, bisa menggantikan Premium,” sambungnya.

Lebih lanjut Soerjaningsih mengatakan demi melanjutkan peta jalan BBM yang ramah lingkungan, saat Premium dihapus Pertalite juga perlu diperbaiki kualitasnya. Namun keputusan semua ini berada di tangan Presiden.

Tujuh negara yang masih menjajakan BBM setara Premium itu yakni Indonesia, Kolombia, Mesir, Mongolia, Bangladesh, Ukraina, dan Uzbekistan. Untuk itu, saat ini Pertamina sedang mengedukasi masyarakat untuk beralih ke BBM yang lebih ramah lingkungan agar penghapusan BBM Premium bisa diimplementasikan.

“Jadi dari RON 88 kalau nanti dihapus tinggal paling kecil RON 90. Kalau kemampuan kita memang memungkinkan naik lagi menjadi RON 91 ataupun RON 92. Jadi itu adalah komitmen kita untuk menyediakan BBM yang ramah lingkungan. Tapi semua itu pastinya sedang kita kaji, yang pasti harus mendapatkan persetujuan dari Bapak Presiden,” terang Soerjaningsih dilansir dari Detik.com.

3 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini