ARIPITSTOP.COM – Baru akan pertama kali menggelar balapan MotoGP, sirkuit Mandalika memang penuh dengan tantangan, karena meski sudah dijadwalkan untuk menggelar balapan MotoGP untuk musim 2022, namun balapan ini berpotensi tidak boleh dihadiri oleh penonton atau akan dibatasi kapasitasnya.
Indonesia siap kembali menggelar balapan MotoGP, bukan di sirkuit Sentul melainkan di sirkuit Mandalika yang sudah hampir rampung proses pembangunannya. Akan tetapi akibat pandemi yang tak kunjung usai, balapan MotoGP di Indonesia bisa saja dibatasi atau justru malah tak diperbolehkan dihadiri langsung oleh penonton.
Happy Harinto selaku Chief Strategic and Communication MGPA mengungkapkan, cukup sulit untuk mengadakan balapan dalam kondisi pandemi COVID-19. Namun seiring persiapan Sirkuit Mandalika yang hampir selesai, maka MGPA tinggal menunggu waktu.
“Sangat sulit mengadakan balapan seperti ini (di tengah pandemi COVID-19), tetapi kami menunggu instruksi dari pemerintah apakah diizinkan dengan kehadiran penonton atau tidak,” tuturnya.
“Tapi yang jelas, kami dari MGPA sudah siap. Treknya sudah selesai, dan fasilitas (yang tersisa) tinggal menunggu waktu saja. Harapan kami dengan World Superbike dapat menjadi pemanasan untuk event-event selanjutnya seperti pramusim dan balapan MotoGP Indonesia sendiri,” pungkas Happy dilansir dari Detik.com.
Untuk tahun 2021 ini, sirkuit Mandalika sudah dijadwalkan akan menggelar balapan WSBK pada 12-14 November, berbarengan dengan kejuaraan Asia Talent Cup (ATC), dan juga sudah masuk kalender MotoGP 2022 meski belum diumumkan kapan waktunya apakah di awal musim atau di pertengahan musim 2022. Sirkuit Mandalika sebenarnya dapat menampung hingga 188.000 penonton, termasuk 50.000 kursi di tribun. Namun karena kasus COVID-19 yang belum sepenuhnya turun, serta program vaksinasi yang belum merata, membuat jumlah penonton harus dibatasi.
CEO Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Ricky Baheramsjah mengatakan hanya sebanyak 20-30 ribu penonton atau sekitar 15% dari kapasitas maksimum yang dibolehkan menonton langsung balapan tersebut.
“Kami jelas ingin mengadakan acara yang aman untuk semua orang, dan itu pada dasarnya adalah tujuan kami. Jika kita diizinkan untuk dihadiri oleh penonton di Mandalika, kita akan melihat persentase dari total kapasitas penonton. Dan karena penonton duduk di area terbuka yang sangat luas dan lingkungan terbuka, maka kapasitas penonton mencapai 20.000-30.000 penonton per hari yang berarti sekitar 15% dari kapasitas penuh,” kata Ricky Baheramsjah dikutip dari Crash.
“Itu memang jumlah yang sangat kecil, tapi yang terpenting adalah belajar dari sirkuit lain yang sudah mengadakan balapan dengan audiens besar untuk melihat apa pedoman dan prosedur mereka, sehingga kami dapat menyesuaikan dan kami terus bekerja dengan pemerintah,” ungkapnya.