ARIPITSTOP.COM – Halo bro, kali ini di bengkel Zona Speed kedatangan motor Kawasaki KLX 50 yang mengeluhkan kondisi rem belakangnya “Blong” alias ngempos tidak bisa buat ngerem sama sekali. Ketika remnya dibongkar, wow… bukannya minyak rem yang keluar dari master rem tetapi malah air dan lumpur, kok bisa?.

Bukan cuma bagian mesin saja yang selalu diperhatikan soal perawatan, tetapi bagian pengereman juga butuh perawatan rutin meski tidak sesering ketika merawat bagian mesin. Perawatan bagian pengereman sebenarnya cukup mudah, pertama jangan sampai kehabisan kampas rem, karena kalau kampas rem sampai habis akan berpengaruh pada kinerja pengereman yang kurang pakem bahkan piringan cakram bisa ikut aus.

Perawatan yang kedua adalah mengganti minyak rem secara rutin minimal setiap 20ribu km, kenapa harus ganti minyak rem meski masih terlihat bagus?.  Karena Minyak rem juga punya umur pemakaian, kita sering melihat minyak rem berubah kecoklatan bahkan jika terus didiamkan bisa berubah seperti lumpur yang menggumpal.

Kita tahu bahwa tutup minyak rem apalagi baru, pastilah rapat. Meski demikian, uap air sebenarnya dapat masuk dan mencemari minyak rem. Jumlah uap air yang mencemari minyak rem terlalu banyak dapat mengakibatkan warna minyak rem berubah menjadi warna yang tampak keruh.

Sifat minyak rem jenis apa pun adalah mengikat senyawa uap air yang ada di lingkungannya. Dengan fakta ini maka kemungkinan besar sebuah minyak rem akan kehilangan kemampuannya sangat mungkin terjadi. Apalagi jika minyak rem jarang sekali kita ganti.

Jadi Minyak Rem perlu diganti secara berkala agar dapat bekerja secara optimal. Hal tersebut terkait dengan dry boiling (titik didih brake fluid kondisi baru) dan wet boiling (titik didih brake fluid dengan kandungan air 3 persen) yang dimiliki oleh cairan rem. Untuk diketahui, kandungan air sebesar 3 persen tersebut menurunkan titik didih cairan rem secara signifikan. Jika titik didih minyak rem sudah turun akibat tercampur air maka rem akan jadi blong karena minyak rem sudah tidak bisa terkompresi dengan baik.

Perawatan penggantian Minyak Rem di motor secara mayoritas disarankan untuk melakukan penggantian setelah motor digunakan menempuh jarak 20.000 km. Hal itu meski di atas batas tersebut rem motor masih bisa berfungsi, memang mayoritas di angka 20.000 km kinerja rem masih bagus tetapi alangkah lebih dirawat sebelum terjadi kerusakan.

3 KOMENTAR

  1. Pernah mengalami rem kurang pakem di motuba, ternyata oli rem kayak campur air seperti itu mas Ari,
    Padahal baru ganti oli rem dan selang rem semua plus o ring pada kepala babi nya sekitar 8 bulan.
    Tapi motuba itu memang jarang di pakai dan hanya di parkir di pekarangan tanpa atap.
    Otomatis sering kehujanan & kepanasan.
    Dari pengalaman mengerikan itu, motuba di belikan terpal buat nutup kalau hujan, Alhamdulillah aman sampai 3 tahunan ga pernah bermasalah lagi.

  2. Dilema sekali sebenar nya, owner motor di wajib kan ganti tapi kalau pas di bengkel resmi kadang gak mau ganti mekanik nya, malah bilang “masih bagus mas, masih enak rem nya.”, kalau di bengkel lain bukan resmi ok yes saja mekanik nya apa kata owner nya di turutin tapi cari yang pekerjaannya rapi susah di wilayah saya, contoh kecil seperti care sama motor nya gak seperti di bengkel resmi blepotan sana sini gak urus yang penting fungsi nya normal, kalau yang blepotan oli gak masalah tapi kalau minyak rem amsyong.

Tinggalkan Balasan ke Lucky Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini