ARIPITSTOP.COM – Rossi sudah dua kali absen di MotoGP Aragon karena terpapar Covid-19, kabar buruknya lagi ketika kembali ditest ternyata Rossi masih positif Covid-19 dan kemungkinan besar tak bisa turun balapan akhir pekan ini di Valencia. Jika tak bisa ikut balapan, Yamaha sudah menunjuk pembalap mereka yaitu Garrett Gerloff yang kini aktif membalap di ajang WSBK bersama GRT Yamaha WorldSBK. Pengganti Rossi ternyata justru bukan Lorenzo, Yamaha beralasan jika Lorenzo masih lamban diatas M1 dan butuh adaptasi lagi.

Pada saat seri Aragon tiga pekan lalu, pihak Yamaha sudah menyatan jika tidak akan menggantikan Rossi dengan Lorenzo. Direktur Tim Massimo Meregalli menyatakan jika kurangnya jam terbang Lorenzo dengan motor Yamaha YZR-M1 menjadi alasan Meregalli menilai Lorenzo belum siap untuk tampil dalam balapan.

“Kami belum berbicara untuk menggantikan Rossi di sini [Aragon] tetapi saya rasa kami tidak akan melakukannya. Di tes Portimao, sudah terlihat bahwa Lorenzo memerlukan waktu lebih banyak di lintasan. Dia terlalu lama tidak mengendarai motornya. Dia kehilangan ritme dan pengeremannya. Jika Vale tidak fit untuk Valencia 1 [GP Eropa] kami memiliki waktu untuk mencari solusi lain,” kata Meregalli kepada MotoGP.

Atas pernyataan tersebut Lorenzo tidak mau disalahkan, saat ini dia mengakui memang lamban saat sesi tes pra musim di Portimau bulan lalu namun hal itu dia beralasan jika selama ini dirinya kurang banyak melakukan latihan.

Usai performanya yang lamban itu jadi sorotan, Lorenzo dapat banyak tuduhan bahwa dirinya tak cukup rajin latihan. Meski mengakui kehebatan Lorenzo di atas YZR-M1, Valentino Rossi bahkan meminta lima kali juara dunia itu untuk tetap banyak latihan di atas motor jenis lain. Agar kondisi fisiknya tetap prima.

Lorenzo pun menyatakan ada kesalahpahaman di balik semua ini. Lorenzo mengaku Yamaha sempat berkata padanya bahwa ia takkan ditugaskan lagi sampai akhir 2020. Atas alasan ini, Lorenzo pun menurunkan intensitas latihannya. Nyatanya, ia diminta turun di Portimao secara mendadak.

“Pada Juni, saat Covid-19 sedang buruk-buruknya, Yamaha memberitahu saya bahwa saya takkan uji coba lagi. Jadi saya juga mengurangi intensitas latihan saya, karena saya juga tak tahu apa yang akan saya lakukan tahun depan. Toh jika lanjut jadi test rider Yamaha, saya juga takkan uji coba sampai Februari,” ujar Lorenzo, Jumat (30/10/2020).

“Yamaha pun bilang ternyata ada uji coba di Portimao, demi persiapan balapan di sana. Saya pun kembali berlatih sekeras mungkin. Namun, waktunya memang mepet dan saya pun tak tiba dalam kondisi terbaik. Yang lebih kacau lagi, selama delapan bulan saya tak dapat kans naik motor MotoGP, yakni motor yang sangat ekstrem,” lanjutnya.

Delapan bulan tak naik M1, Lorenzo tak malu-malu mengakui bahwa ia kehilangan refleks yang biasa ia miliki.

“Demi kembali tampil maksimal di MotoGP, Anda jelas butuh beberapa hari ‘aklimatisasi’, tak peduli apakah nama Anda Lorenzo, Rossi, atau Marquez. Selain itu, Portimao juga trek yang sulit dan tak biasa, tim yang datang juga ditentukan pada menit-menit terakhir, pakai motor lama… Atas alasan ini, kami jadi sulit kompetitif,” tutupnya.

Sumber: Diario AS

1 KOMENTAR

  1. Karyawan gak tahu diri hahaha… kebanyakan pembalap koq seperti itu ya ?, padahal uang kontrak sudah di bayar penuh tapi setelah tahu tahun depan gak di pakai lagi langsung males secara keselurahan, seharus nya tetap melakukan 100% yang terbaik sampai kontrak bener2 habis, itu cara orang kerja profesional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini