ARIPITSTOP.COM – Satu unit SM Sport SM3 hadir di garasi Aripitstop.com sebagai motor test ride, sudah lama banget sejak pandemi ini belum ada motor test ride yang mampir ke garasi, hehehe… Kali ini memang berbeda, kenapa beda?, yang biasanya kebanyakan motor asal Jepang kini bahas brand asal Malaysia yang resmi dimasukkan dan dirakit di Indonesia oleh PT MForce Indonesia. Pandangan pertama melihat sosok motor retro ini adalah, mantap keren berotot, built qualitynya saya ajungi jempolan.

Sebenarnya SM Sport SM3, yang diperkenalkan sejak Jakarta Fair 2019 silam. SM3 merupakan naked bike dengan gaya retro yang menyasar pasar blue ocean alias yang belum digarap brand lain dengan mesin 400cc dengan harga sangat terjangkau hanya Rp 88,8 juta. Motor ini dipasarkan oleh PT. MForce Indonesia, selaku APM resmi SM Sport di Indonesia, brand ini didirikan di Malaysia namun motor SM3 ini dipasarkan secara CKD, perakitan di pabrik PT MForce Indonesia yang berada di Cikarang, Jawa Barat.

Meski pabrikan brand Malaysia dan engine didatangkan dari Cina, secara built qualitynya saya akui jempolan, Pak Indra Gumay, GM 3S Marketing PT. MForce Indonesia menjelaskan kepada saya jika kualitas dari produk SM Sport yang dijual di Indonesia merupakan kualitas “Grade A”, yang artinya meski secara teknis didatangkan langsung dari Cina, kualitas motor Grade A adalah kualitas paling atas dari produk Cina, artinya kualitas motor ini sejajar dengan produk2 Jepang. Hal ini bisa ditengok dari hasil Built Qualitynya yang memang jempolan ketika saya melihat langsung motor ini, tidak ada kesan motor dengan harga murah ketika naik diatas motor SM3.

Motor yang bersatus CKD dan dirakit oleh PT MForce Indonesia di Kawasan Industri Cikarang ini memang jelas sekali kualitas pengecetan, penyambungan pengelasan terlihat rapi, pantas saja meski didatangkan cari Cina namun kualitas bukan motor Cina seperti anggapan kita.

Ok, sekarang lanjut pegang tangki, ech kunci kontak… menyalakan motor, greng greng greng… suara yang dihasilkan dari knalpot dengan dua silincer ini memang asik didengarkan sangat khas motor cruiser, suaranya itu gimana yak… membulet gitu dech, mesin juga bersuara khas motor2 dua cylinder 400cc.

Dengar suaranya sudah pasti tak sabar ingin mencobanya riding, ambil peralatan lenong buat riding. Dengan tinggi badan saya 173cm, lalu bobot yang kini turun menjadi 67kg tapi perut masih terlihat buncit ini ternyata kaki napak pas banget tidak pakai jinjit karena ketinggian joknya cuma 770 mm.

Lanjut masukin gigi pertama, feel power di gigi pertama lumayan ngejambak juga nich motor, Saya geber keluar kompleks, aklserasinya jempolan juga, gigi pertama bisa dapat 60kpj, naik motor ini cuma bisa ngerasain sampai gigi 3 saja, lawong gigi 3 saja bisa tembus 115kpj, padahal motor ini memiliki 6 percepatan, power dan torsi cukup nampol juga nich. Ngomosin soal spek mesin, SM3 ini dibekali mesin 378 cc, 4-tak, 2-silinder, 4-klep, diameter piston x langkah pakai ukuran 66 x 55,2 mm, dengan kompresinya 10:1 serta berpendingin cairan.   Mesin tersebut mampu mengeluarkan tenaga maksimal hingga 36 tk pada 9.000 rpm dan torsi 35 Nm pada 6.500 rpm.

Bukan menjadi hal yang asing kalau yang namanya motor berkapasitas besar pasti mesinnya cukup panas, namun motor ini sudah dibekali dengan pendiginan air radiator, jadi nggak perlu khawatir. Sayangnya kipas radiator di mesin SM3 ini sering banget menyala meski hanya menyala sebentar namun suaranya cukup kencang karena memakai dua kipas radiator.

Pemakaian sok depan yang Upside Down terlihat motor jadi semakin kekar, bukan hanya menambah kegantengan karena soal fungsi juga mantap juga ini sok depan, rasa limbung tidak terjadi ketika buat nikung, sok belakang juga nyaman empuknya, namun kalau buat boncengan berdua terasa terlalu empuk meski ketika melewati polisi tidur tidak ada benturan ayunan dari sok belakang.

Dengan bobot basah dari SM Sport SM3 mencapai 184 kg, dengan panjangnya 2.075 mm, alias lebih dari 2 meter dengan jarak sumbu roda 1.370 mm. Lanjut ke pegangan stang, dengan desain stang agak memanjang dengan lekukan yang agak kedalam, membuat posisi riding menjadi nyantai untuk hitungan motor cruiser, buat riding jauh seperti touring nggak bakalan cepat pegel2 dech itu punggung, asli nyamannya nagih… apalagi buat meliak-liuk daerah perbukitan di daerah Jonggol, nggak cukup pengennya lebih jauh lagi sampai Bandung, wkwkwkkwkwk…

Masih ngomongin riding position, motor ini kalau saya bilang sebenarnya memang motor Cruiser namun sudah mengarah ke modern, tak pelak kalau ada bau2 sportnya gitu, bisa dilihat dari posisi kaki saat riding. Segitiga ergonomi yang masih menempatkan tumpuan kaki pada footstep yang sejajar Vertikal dengan tempat duduk.

Dengan harga yang hanya Rp 88,8 juta, tentu saja melihat secara tampang dan built quality, motor ini saya bilang worth it buat ditebus…

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini