Etika Ketika Mengisi Atau Menambah Angin Ban Motor

ARIPITSTOP.COM – Ban tiba2 kempes saat jalan?, pasti sebagian besar pemotor sudah merasakan kejadian tersebut. Sangat tidak nyaman ketika kita harus naik motor dalam kondisi ban yang kempes, bahkan bisa membahayakan kita dan orang lain akibat kondisi tekanan angin ban yang kurang.

Pada saat tekanan angin ban di motor kita kempes, hal yang kita lakukan pastinya menambah angin agar kembali normal. Menambah angin ban bisa kita lakukan di tukang tambal ban yang banyak di pinggir jalan atau di SPBU yang menyediakan tambah angin yang biasanya self service alias penambahan ban dilakukan oleh kita sendiri.

Tentunya yang paling sering dilakukan adalah menambah angin di bengkel motor atau tukang tambal ban yang banyak tersedia di pinggir jalan. Kita tinggal bilang sama tukang tambal ban untuk menambah angin pada ban motor. Ketika menambah angin pada ban motor tentunya tidaklah gratis, meski ada sebagian yang ikhlas tidak mematok biaya atau bahkan dengan kata “terserah berapa saja”.

Yap, mengisi angin pada ban banyak sekali terjadi yang punya motor tetap berada di motor tidak mau turun, bahkan sang pembonceng juga tetap berada di motornya, meski membayar dan konsumen bagaikan raja, apakah pada saat mengisi angin harus tetap ada etikanya?.

Ketika kita sendirian naik motor pembonceng, mungkin tidaklah terlalu bermasalah ketika mengisi angin tanpa harus turun dari motor. Akan tetapi lebih bagus dan lebih menghormati kepada si penambah angin, jika kita turun dari motor.

Lalu bagaimana ketika kita sedang berboncengan?, etika yang paling bagus pastinya si pembonceng turun dari motor. Jika tidak turun dari motor, maka gambaran yang terjadi seperti foto dibawah ini. Terlihat kurang sedap dipandang mata bukan?.

Bagaimana menurut kalian ketika mengisi angin di ban motor?, apakah harus turun dari motor atau tidak masalah tetap diatas motor?.