ARIPITSTOP.COM – Situasi yang sangat berbanding terbalik ketika Marquez sukses meraih gelar juara dunia, justru Lorenzo semakin terpuruk bersama Honda. Lorenzo menyebutkan jika saat ini Honda hanya fokus terhadap pengembangan motor untuk Marquez saja tidak dikembangkan untuk pembalap lain.
Lorenzo tidak mampu tampil di barisan terdepan sejak awal musim ini, setelah pindah dari Ducati. Juara dunia MotoGP 2010, 2012, dan 2015 itu tidak pernah menembus peringkat 10 besar. Bahkan kini Lorenzo hanya menempati peringkat ke-19 dengan 23 poin di klasemen sementara pembalap MotoGP usai seri Thailand.
Baik Lorenzo maupun rider LCR Honda Castrol, Cal Crutchlow, musim ini kompak mengeluhkan performa ban depan mereka yang sulit diajak berbelok di tikungan. Padahal, kekuatan utama Lorenzo adalah corner speed, dan mesin RCV tahun ini tak mendukungnya di area tersebut.
Hal ini pun kembali terulang di MotoGP Thailand yang digelar di Sirkuit Buriram, Minggu (6/10/2019). Start dari posisi 19, Lorenzo hanya mampu finis di posisi 18. Lorenzo pun mengaku tak bisa melihat hal positif apa yang bisa ia dan timnya petik.
“Saya sangat lambat dan memiliki banyak kerugian dibanding pembalap lain. Saya tidak memiliki intuisi yang baik untuk mengerem. Mesin menimbulkan batasan, itulah masalah utamanya. Masalahnya akan tetap sama di Motegi [MotoGP Jepang], kami tidak akan mencoba hal baru yang bisa membuat perbaikan signifikan. Segalanya menjadi lebih buruk dibanding Aragon dan ini tidak baik,” jelas Lorenzo dikutip dari Tuttoriaweb.com.
Lorenzo pun menyarankan Honda untuk mau berpikir ulang soal performa RCV musim depan. “Bakal sangat menarik jika Honda mau fokus mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan mesin ini di tikungan, jadi tak hanya satu pembalap yang mampu meraih kemenangan,” pungkas Lorenzo.
Diam dan membalaplah..
Sekarang jadi tau gimana sabarnya pedrosa di repsol honda
Berarti yang hebat marqueznya,bukan hondanya.
LoLrenzoNK
Paduka hohe bisa jurdun 2015 berkat siapa ya? Tolong tau diri kata mamakes