Crutchlow “Cuma Marquez Yang Paham Motor Honda”

ARIPITSTOP.COM – Belum reda perang verbal antara bos Ducati dengan bos Honda, kini giliran Cal Crutchlow yang merupakan pembalap Honda sendiri mengatakan jika saat ini hanya Marquez yang paham mengenai selukbeluk dari RC213V.

Marquez setelah bergabung dengan Honda di tim MotoGP sejak tahun 2013 silam, pembalap asal Spanyol ini sudah mampu mendapatkan 5 gelar juara dunia dari 6 musim yang sudah berjalan dan musimke-7 kali ini Marquez juga sedang memimpin klasemen pembalap sementara. Musim 2019 ini Marquez kembali jadi kandidat juara karena merebut 5 kemenangan dan unggul 58 poin dari 9 seriyang sudah berjalan.

Sementara di musim 2019 ini, para pembalap Honda selain Marquez justru sedang mengalami kesulitan untuk menjinakkan RC213V. Pembalap Honda lain yang paling ‘dekat’ dengan Marquez adalah Crutchlow, yang saat ini hanya duduk di peringkat 9 di klasemen pembalap, tertinggal 118 poin. Uniknya, Crutchlow dan Lorenzo kompak mengeluhkan sulitnya RCV untuk diajak berbelok di tikungan.

Crutchlow menilai dari empat pembalap Honda baik tim pabrikan dan Satelit hanya Marquez yang paling mampu memahami karakter RC213V. Hal itulah yang membuat Marquez mampu untuk mengetahui dan menggunakan kekuatan motornya sehingga dia selalu tampil dominan di setiap seri balapan musim ini.

“Tentu saja Marquez mampu menggunakan keunggulan ini, dan pada akhirnya dia (Marquez) tahu bahwa tak ada yang bisa memahami motor Honda sebaik dirinya,” kata Cal Crutchlow dilansir dari speedweek.

Bahkan Crutchlow meyakini bahwa Marquez ingin mendapatkan gelar juara dunia lebih awal, karena dirinya memang pembalap yang pintar.

“Dia tentu ingin mengamankan dan menghindarkan posisinya dari ancaman pada kompetisi ini,” ujar Crutchlow.

Marquez pun dinilai mengembangkan motor RC213V ingin lebih cepat lagi. “Saya tidak mengatakan bahwa dia tak ingin meningkatkan motornya, tentu saja dia selalu melakukan itu. Marquez puas dengan apa yang dia miliki, karena dia yang tercepat dan terkuat. Selain itu dia juga pembalap yang pintar,” pungkas Crutchlow.