ARIPITSTOP.COM – Pembatasan usia kendaraan memang masih asing di jika diterapkan di Indonesia, berbeda dengan negara maju atau di Eropa yang sudah memberlakukan pembatasan usia kendaraan yang harus dihancurkan. Kini pemerintah sedang menguji kelayakan peraturan pembatasan usia kendaraan di Indonesia.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memang belum punya roadmap atau kajian mendalam mengenai rencana penerapan kebijakan pembatasan usia kendaraan. Namun, sudah ada gambaran perkiraan mengenai implementasi kebijakan pembatasan usia pakai kendaraan pribadi.

“Saya terus terang saja belum bisa mengatakan idealnya 10 tahun atau 15 tahun, tapi yang jelas gak sampai 15 tahun kali ya,” ungkap Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, kepada CNBC Indonesia.

Pembatasan usia kendaraan diterapkan untuk menjaga kendaraan supaya tetap layak jalan. Sepanjang masih layak jalan.  “Kalau kendaraan umum kan diuji. Tapi kalau kendaraan pribadi kan nggak diuji kita,” katanya.

Selain alasan kelayakan jalan, pembatasan usia kendaraan juga bisa berdampak pada pengurangan polusi udara, kemudian kemungkinan juga bisa mengurangi kemacetan karena pengguna kendaraan pribadi semakin berkurang.

Banyak faktor yang harus diperhatikan jika peraturan ini akan diterapkan, terlebih faktor utama adala soal ekonomi. Banyak masyarakat yang mengandalkan motor2 tua sebagai alat penunjang mata pencaharian yang tentunya belum mampu membeli kendaraan yang baru sebagai aktiftas sehari-hari.

Meskipun pembatasan usia kendaraan sudah tidak asing lagi di negara lain, contohnya di Singapura. Untuk dapat memiliki mobil yang bisa jalan di Singapura, konsumen tidak hanya harus membeli mobilnya.

Pembeli mobil harus pula membayar untuk sebuah sertifikat kepemilikan (certificate of entitlement/COE) yang bisa berlaku selama 10 tahun. Setelah masa berlaku COE habis, pemilik mobil memiliki pilihan untuk memperpanjang masa berlakunya selama 5 hingga 10 tahun lagi.

Namun untuk memperpanjang COE, ada uji kelayakan mobil dulu yang harus dilalui. Jika tidak lolos, maka mobil harus dihancurkan (scraped).

Sumber : cnbc indonesia

30 KOMENTAR

  1. pertanyaannya apa ada ganti rugi ketika kendaraan kita dihancurkan??? klo gak ya kasian kn. yg kya sih bisa beli lgi klo yg pas pasan

    • nah, peraturan golbok, harusnya ada tes kelayakan dulu baru boleh deh dihancurin. kalau patokannya cuma umur tapi ternyata masih layak malah dihancurin, kan kotjak

  2. Bisa di terapkan sistem negara maju, mobil/motor tua pajaknya di mahalin (tapi gak semahal mobil baru, kasian juga). Biarin aja pada gak bayar, yg penting gak di bawa ke kota. Di negara maju mau liat kendaraan tua ya kepelosok, yg di kota2 biasanya yg punya kuat bayar pajaknya (dan biasanya terawat)

  3. Mungkin kalau langsung dihancurin tar tar dulu, baiknya pembatasan mobil tua 15 tahun dilarang berkeliaran di kota besar/utama kaya Jakarta/ Bandung/ Sub/ Medan dll, bekasi, depok atau pinggiran jakarta dan sejenisnya masih boleh.

    Nanti naik lagi tahunnya di bekasi, depok dan sejenisnya 20 tahun..

    Kalau ketauan ya kena tilang seperti biasanya..

    http://kobayogas.com/2019/06/29/marak-jual-helm-agv-palsu-tiruan-demi-gaya-udah-mahal-safety-ga-jelas/

    http://kobayogas.com/2019/06/30/suzuki-all-new-ertiga-suzuki-sport-otomatis-at-siap-direview-harian/

    • setuju sma kanng kobay. Kalo berlaku untuk semua daerah kasihan juga masyarakat menegah ke bawah. Kayak saya aja, perlu 3 tahun nabung buat beli mobil bekas. Orang kaya sih enak. Kalo jadi diberlakukan, yang untung ya pabrikan, sama leasing. Mending kalo transportasi umum nya udah aman, murah, nyaman, terintegrasi, dan merata di seluruh daerah. Ditambah Banyak pengusaha dengan modal kecil dan emnengah yang bakal kesulitan. Pemerintah jangan cuma liat duit aja yang didapat dari pabrikan maupun leasing. Tapi liat dampak negatif nya buat masyarakat menengah ke bawah. ditmabah ini bakalan membuat masyarakat makin konsumtif.

  4. jangan disamakan dengan Singapura donx … mentang2 sesama Asia Tenggara. Di situ negara kecil dengan kemampuan ekonomi yang bagus, wajar aja kalau ada ketentuan CEO tadi daripada semua ruas jalan penuh mobil.

    lagian … udah biasa di flower country ini yang namanya peraturan tinggal peraturan, menhub mendingan urusin serius tuh proses KIR kendaraan angkutan umum dan kendaraan angkut barang biar gak banyak kecelakaan gegara kendaraan lolos KIR karena salam tempel ke petugasnya

  5. ya boleh saja, tp yg rugi ya pengendara motor, yg untung ya pabrikan. tp yg jelas, jika pajak baru msh lebih mahal drpd yg lama ya amsyiong. mending beli body motor baru dah, seset paling 1-1.5jt an.dipasang dah di motor lama, mesin di kasih engine degreaser biar mengkilat kayak baru lg.

  6. Bikin aturan koq bikin susah orang yg sudah sudah susah. Nambah sengsara org yg sudah sengsara.

    Gak ngaca dulu sama kondisi rakyat dsini gimana. Ibarat org miskin dipaksa ikut pakai style & gaya hidup orang kaya.

    Masyarakat kita utk kebutuhan hidup sehari2 aja susah, kerja keras nabung baru bisanya bli Mobil tua, atau sengaja bijak & hemat pakai uang dengan tetap piara mobil tua warisan keluarga baik2 biar uangnya bisa dipakai utk investasi.

    Ini malah scr ga langsung dipaksa konsumtif, belanja kendaraan yg nilainya depresiatif.

    Eropa//Singapura luas negaranya berapa, pendapatan perkapitanya berapa, transportasi publiknya sebagus apa, kota2nya seaman apa, koq bisa2nya kita mau ikutan gaya dia, pdhl faktor2 lainnya bak bumi dengan langit sama kita.

    Yg untung besar industri otomotif yg udh kaya raya, yg modar rakyat kecil.

    Ngomong safety, kecelakaan dsb skrg coba yg bikin aturan buktiin berapa banyak kecelakaan maut yg melibatkan mobil tua karena faktor MALFUNGSI kendaraan VS berapa banyak kecelakaan maut yg libatin LCGC baru karena faktor UGAL2AN/human error.dominan yg mana??

    Urusan uji emisi yg udah dr jaman baheula aja sampai 2019 ga jelas juntrungannya. ini mau sok hapus Mobil tua pkai alesan biar udara bersih.

    Brp byk mobil dibawah 5 thn yg emisinya juga ga lulus krn pke bensin dibwh spek, modif EGR, lepas catalytic, dsb tenang 2 aja berkeliaran dijalan, lalu dimana.letak keadilannya klo aturan konyol ini sampai jalan.

    Bkin aturan koq formulasinya simple & no brainer bgt, kya males mikir, tinggal copy paste negara lain tanpa lihat & adjust kondisi sosial ekonomi dimari.

  7. Setuju aja kalau diberlakukan asal jelas buat yang hobi pelihara motor dan mobil tua gimana itungan pajaknya kalau mau terus dipiara…terus gimana buat yang udah gak mau pelihara mobil dan motor tua untuk cabut berkas (supaya gak kena pajak dobel) dan di scrap jadi limbah (kalau bisa gratis atau malah dapat duit)…..nunggu info lebih lanjut lah…

  8. Apa gak pernah berfikir,pendapatan perkapita rakyat berapa? Orang punya mobil karna gaya, tapi karna meteri yg dan cukupnya bisa belinya mobil tua, karna memikirkan keselamatan anaknya ketika masih kecil,kalo naik motor keselamatannya kurang terjaga

  9. Yg jelas yg diuntungkan pabrikan, yg dirugikan rakyat yg punya mobil & pengusaha kecil pengraji body repair, & rekondisi. Mohon d pertimbangkan lg

    • mungkin sudah kongkalikong dengan para raksasa jepun, biar rakyat diperas sampai kering. goblok2, LCGC 150 juta cuuukk low cost mbah muuuehhhhheeeee

  10. Indonesia itu negara berkembang jadi jangan samakan dengan negara makmur.. Anak saya ada 3 usia 10thn, 5 thn dan 14 bulan,, pikir aja kalau naik motor gmn ribetnya.. Sedangkan mampunya cuma beli mobil tua tahun 91

  11. Indonesia itu negara berkembang jd jangan samakan dengan negara makmur. Anak saya 3 usia 10 th, 5 th dan 14 bulan,, pikir aja klo naik motor gmn ribetx.. Alhamdulillah mampunya cuma beli mobil tua thn 91 biar kluarga sy safety

  12. Pajak mobil baru diturunkan dulu baru aturan itu bisa dijalankan…bagaiamana bisa kalau harga mobil di Indonesia masih spt sekarang… harga mobil di Indonesia skrg lebih mahal dibandingkan harga mobil di luar negeri..
    Misal Yaris di Indonesia sekitar 200 jutaan…di Amerika cuma sekitar 120 jt

  13. kalo untuk Jakarta yang sudah punya KRL, busway, yang terintegrasi dan murah sih gak masalah. Ditambah Jakarta kan macet nya sudah kebangetan. Tapi untuk kota lain, contohnya saya yang tinggal di SUkabumi. Untuk ke pasara saja harus bayar 13.000 sekali jalan, bolak balik 26.000, satu bulan hampir 1 juta, dengan UMR 2,6juta, itu pun dengan pelayanan ankutan umum yang buruk. Kalo mau bikin peraturan ya lihat dulu kondisi ekonomi masyarakat, bagai mana untuk pengusaha jasa repair mobil, bengkel kecil, pengusaha transportasi kecil, dll. Imbas nya, akan banyak sektor ekonomi yang bakalan mati. Kalau mau pembatasan, ya uji kelayakan aja, denagn syarat poin poin nya yang jelas dan bisa diukur. Kalau mau pembatasan, mungkin untik motor bisa 15 tahun, tapi untuk mobil pribadi bisa 20 tahun, dan mobil-mobil yang untuk pengusaha kecil menengah bisa sampai 25 tahun. Kalo cuma 10 tahun, yang untung ya pengusaha otomotif, yang dirugikan rakyat kecil dan pengusaha kecil.

    Jangan samakan negeri ini dengan singapore.

Tinggalkan Balasan ke Motor dianggap bisa layak dipakai hingga 15 tahun itu jelas terlalu pede kalau sekarang | Mengupas soal motor Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini