ARIPITSTOP.COM – Nasib buruk kembali menimpa Lorenzo, belum juga fit dengan kondisi cideranya justru ketika balapan di Argentina mendapatkan rentetan kekesalan. Di Qatar tak bisa berbuat banyak hanya mampu finish di posisi ke-13 dan lanjut seri kedua di Qatar justru kesialan kembali menimpanya dan harus puas finish di posisi ke-12 itupun akibat Vinales dan Morbidelli terjatuh di lap terakhir.

Ada tiga kekesalan yang dialami oleh Lorenzo ketika balapan di MotoGP Argentina pada Minggu (31/3/2019).

  1. Tidak sengaja pencet Pit lane Limiter

Ketika melakukan start, secara tak sengaja Lorenzo justru menekan tombol pembatas kecepatan pit lane limiter. Kesalahan ini membuatnya melaju di posisi terbuncit menuju tikungan pertama.

Akhirnya dengan susah payah Lorenzo harus berada di posisi terbuncit. Hal ini membuat Lorenzo sedih.

“Di Warming Up Practice kami membuat langkah yang cukup besar dan saya lebih cepat. Sayangnya kami memiliki beberapa masalah, pada saat start saya menekan ( tidak sengaja ) pit lane limiter dan motor tidak dapat melaju kencang. Ketika saya menyadari bahwa saya berada di belakang sehingga saya harus berjuang keras, saya bisa bergerak maju tetapi kita tidak bisa bahagia dengan hasil ini.” ujar Lorenzo di akun twitternya.

2. Karet Grip Gas lepas saat balapan

Belum bisa move on gara2 pencet tombol pit lane limiter yang membuatnya berada di posisi paling belakang, Lorenzo kembali tertimpa masalah. Ketika bersusah payah mencoba menyalip para pembalap di depannya, karet Grip gas sebelah kiri malah jatuh. Karena karet grip gas lepas, alhasil Lorenzo kesusahan mengendalikan stangnya.

“Karetnya lepas dan sama sekali tak ada grip di tangan kiri saya. Semua berjalan buruk. Ini balapan yang sangat sulit untuk memperbaiki posisi. Grip ban juga sangat buruk usai Moto2, ditambah cuaca yang sangat panas. Sungguh mimpi buruk,” ujar Lorenzo.

“Saya beruntung Maverick Vinales dan Franco Morbidelli terjatuh, jadi saya dapat poin. Tapi saya sangat kecewa karena tampaknya saat kondisi saya sudah buruk, masalah makin bertambah. Semoga hal macam ini tak terjadi lagi, hal-hal aneh dan tak menguntungkan ini,” lanjutnya.

3. Korban kebrutalan Karel Abraham

Setelah menyelesaikan balapan di Argentina, Lorenzo langsung mendatangi Dewan Pengawas Balap untuk melaporkan pembalap Reale Avintia Racing, Karel Abraham. Pembalap ini dinilai brutal membahayakan dirinya ketika menyalip. Kejadian itu terjadi ketika lap terakhir di Tikungan 7, yakni saat keduanya memperebutkan posisi 20.

“Karel masuk ke jalur dalam tikungan. Ia tahu benar saya ada di sana, karena di tikungan sebelumnya saya ada di depannya. Di depan saya ada Johann Zarco dan satu rider lagi. Saya tak mau menyentuh mereka, jadi saya sedikit melebar. Tapi Karel menyalip saya seolah sedang memperebutkan kemenangan di lap terakhir. Ia sangat agresif dan saya nyaris jatuh. Saya rasa manuvernya tidak logis,” tutupnya.

1 KOMENTAR

Tinggalkan Balasan ke jbat Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini