ARIPITSTOP.COM – Jangan kaget kalau setelah musim panen padi, di Pedesaan sering terlihat aktifitas warga yang menjemur padi di pekarangan rumahnya, tak sampai disitu, namun mereka secara bergantian menggunakan akses jalan sebagai tempat menjemur Padi (gabah), dimana ada tempat yang lapang maka disitulah dimanfaatkan untuk memjemur Padi. Namun ada satu hal yang kadang membuat kita tidak nyaman ketika yaitu melintas jemuran Padi yang terpaksa harus menginjaknya. Bahkan Saya sendiri pernah dimarahi oleh tetangga gara2 menginjak jemuran padi di jalan.

Beberapa waktu yang lalu terdengar kabar yang membuat kita prihatin, ketika seorang Petani yang sedang menjemur padi di pinggir jalan meninggal setelah ditabrak oleh motor Moge yang melintas motor Moge yang melintas. Aktifitas menjemur padi di jalan raya memang beresiko, tanpa diduga justru nyawa menjadi taruhannya.

Itu resiko ketika menjemur Padi di jalan raya, lalu bagaimana ketika menjemur Padi di jalan desa ?, pengalaman saya sendiri waktu kecil dulu yang juga menjadi anak Petani sudah menjadi hal yang lumrah ketika jalanan depan rumah dipakai secara bergantian untuk menjemur padi (gabah). Saling “Tepo Seliro” menjadi kunci utama, kita harus saling tenggang rasa guyup rukun sehingga fenomena menjemur padi di jalanan bukan suatu hal yang aneh atau mengganggu.

Pic by Arif Wonchangdhong

Akan tetapi kita juga harus batasan2 saling menghargai tersebut, ketika jalan kaki kita sebisa mungkin jangan sampai menginjak jemuran padi tersebut, tetapi kalau naik sepeda, motor atau mobil biasanya yang punya jemuran tidak masalah karena memang itu resiko ketika menjemur Padi di jalanan.

Tetapi dulu saya sendiri pernah dimarahin oleh tetangga gara2 menginjak padi yang dijemur, ketika itu saya sedang bermain sepeda dan melintas jemuran padi milik tetangga, sontak sang pemilik padi berteriak “koyo ora doyan beras wae, gabah diidak-idak”, alias “seperti tidak makan beras saja, gabah dinjak2”.

Yap itulah sekelumit resiko dari menjemur padi di jalanan, namun semua itu sudah menjadi hal yang biasa di pedesaan, ada seni tersendiri.

Jadi jangan kaget kalau masuk desa tiba2 ada jemuran padi di jalanan kemudian kita bingung mau lewat jalan mana. Aelama pakai kendaraan, biasanya sang pemilik padi tidak mempermasalahkan namun kalau jalan kaki, sebisa mungkin kita tidak menginjaknya, inilah gunanya Tepo Seliro.

Yang jadi masalah justru yang mengancam nyawa ketika menjemur padi di jalanan. Pemotor yang ngantuk kelelahan tiba2 oleng, atau sopir yang kurang fokus tiba2 oleng jalannya. Akan tetapi semua kehidupan kita sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa.

Tapi kalau jemur padinya seperti di foto di bawah ini, saya sich no komen aja dech…?

5 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini