ARIPITSTOP.COM – “It’s Official! Pradera Verde Racing Circuit Begins Construction” adalah salah satu judul dalam artikel media dari Filipina yang mengabarkan bahwa sebuah sirkuit bertaraf internasional bisa untuk balapan MotoGP atau WSBK sedang dibangun. Mengejutkan, karena Filipina sebelumnya tidak ada kabar untuk membangun sebuah sirkuit internasional akan tetapi Indonesia yang sejak dulu kebanyakan gosip justru sampai saat ini hanya sebatas wacana saja belum ada tanda2 realitanya.

Dilansir dari wheelsph.com, saat ini sudah dimulai pembagunan sirkuit Internasional yang bernama Pradera Verde Racing Circuit (PVRC) dengan spesifikasi FIA Grade 2. Maksudnya, sirkuit PVRC tidak bisa menggelar event balap F1 tetapi kelas dibawah F1, namun bisa menggelar balap MotoGP dan WSBK.

Proyek raksasa ini akan menempati 118 hektar dari Pradera Verde Estate, dan akan berisi Arena Balap FIA Kelas 2 yang lengkap, paddock besar yang menawarkan kapasitas untuk acara internasional besar seperti MotoGP. Jangan salah, proyek sirkuir ini dirancang oleh Herman Tilke yang juga sudah bolak2 ke Indonesia.

FIA Grade-2 Circuit memiliki panjang 5.014 meter dan paddock besar yang mampu menjadi tuan rumah acara internasional seperti MotoGP, dan dapat menampung hingga 80.000 penonton. Lurus terpanjang memiliki panjang 725 meter, dengan total tikungan 22 (12 kanan, dan 10 kiri) dengan arah sesuai arah jarum jam (clockwise).

Sirkuir pertama bertaraf Internasional di Filipinan ini bisa menggelar balap mobil single seater seperti gokart, formula di bawah F1, balap turing, drag race dan juga motor baik road race maupun drag bike.

Penampakan pembangunan sirkuit PVRC sudah dimulai.

Uniknya dari sirkuit ini adalah dirancang untuk bisa berbagai kondisi menyesuaikan jenis balapnya. Bisa dilihat dari berbagai layout dibawah ini, terlihat trek di sirkuit ini bisa diganti2 sesuai kebutuhan.

5 KOMENTAR

  1. Seberapa penting sih sebuah sirkuit moto gp buat masyarakat kita? Berapa persen masyarakat yang bisa menikmatinya? Seandainya yang membangun pihak swasta sih silahkan saja. Tapi jika yang membangun negara dari dana APBN,saya kira kok belum terlalu penting. Mengingat masih banyak yang perlu dibenahi di negeri ini yang berkaitan dengan masyarakat banyak.

Tinggalkan Balasan ke dua tak Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini