image description

ARIPITSTOP.COM – Penjualan motor di tahun 2017 sesuai data AISI memang menurun dibandingkan tahun 2016 meskipun tidak terlalu signifikan. Target dari AISI untuk menyentuh angka 5,9 juta unit akhirnya gagal pada saat tutup buku di akhir bulan Desember 2017, karena total penjualannya hanya 5,8 juta unit.
instagram-aripitstop

Dari data AISI tercatat penjualan motor pada 2017 hanya menyentuh 5.886.103 unit. Jumlah penjualan motor pada 2017 merosot dibanding tahun sebelumnya, 2016 yaitu sebesar 5.931.285 unit atau turun sekitar 0,76 persen. Pabrikan Honda masih menguasai penjualan motor di Indonesia dengan menguasai 74,51 %.

Tahun 2017 lalu pabrikan Honda berhasil menjual 4.385.888 unit atau 74,51%, sedangkan Yamaha menjual 1.348.211 unit atau 22,90 %, kemudian disusul oleh Kawasaki menjual 78.637 unit atau 1,34 %, lalu dikuntit oleh Suzuki menjual 72.192 unit atau 1,23 % dan ada TVS yang hanya mampu menjual 1.176 unit atau 0,02 %.

 

Presiden Direktur FIF Group Margono Tanuwijaya pada Kamis (25/1), menjelaskan bahwa saat ini penjualan motor di PT Astra Honda Motor sepertiganya membeli secara cash, sepertiga lagi melalui pembiayaan FIF Group dan sepertiga sisanya dibiayai oleh pembiayaan kredit lainnya. Di dealer Honda bukan hanya FIF Group saja namun banyak sekali pembiayaan yang sejenis yang bekerjasama dengan dealer dan FIF Group kini menguasainya dari seluruh leasing yang ada.

Pada tahun 2016 lalu, FIF Group membukukan pembiayaan sebesar Rp 31,41 triliun, meningkat sekitar 14% dibandingkan dengan pembiayaan di tahun 2015 sebear Rp 27,53 triliun, sedangkan pada tahun 2017 melejit hingga 34,6 triliun rupiah. Sebagai salah satu perusahaan pembiayaan yang berfokus pada pembiayaan sepeda motor, FIF Group memprediksi di tahun ini (2018) penjualan di sepeda motor baru akan naik 3%.

“Tapi ini dari pendapat kami kalau penjualan sepeda motor naik 3%, kalau lebih tepatnya ke penjual (PT. AHM)” kata Margono.

Saat ini pembiayaan motor baru menjadi kontributor terbesar di FIF Group dengan 65% portofolio. Dilanjut dengan pembiayaan sepeda motor bekas 25%, lalu pembiayaan elektronik dan lini bisnis syariah digabung 10%.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini