ARIPITSTOP.COM – Meraih hasil runner up di musim 2017 dan selalu menjadi pesaing Marquez sepanjang musim itu, wajar jika Dovizioso meminta kenaikan gaji yang setara dengan jajaran pembalap top seperti Lorenzo, Marquez ataupun Rossi.
Apalagi jika melihat gaji lorenzo yang kabarnya sebesar 12,5 juta Euro (sekitar 220 Milyar rupiah) per musimnya dan padahal prestasinya dibilang gagal bersama Sucati di tahun pertamanya.
Dilansir dari speedweek dalam wawancara kepada harian Italia, Corriere dello Sport, Ciabatti mengakui, bahwa Dovizioso kemungkinan akan menuntut gaji yang sama seperti pembalap top MotoGP untuk tetap berada di skuat yang telah ia perkuat sejak 2013.
Ciabatti juga menggaris bawahi, preferensi Ducati adalah mempertahankan Dovizioso dan lima kali juara dunia, Jorge Lorenzo, yang mendapat bayaran gaji besar usai meninggalkan Yamaha.
“Tentunya, kami ingin mempertahankan kedua pembalap. Anggaran kami tidak terbatas, tapi kami tidak bisa membelanjakan semuanya dalam satu arah sambil mempertahankan margin untuk pengembangan,” paparnya.
“Kami sadar Dovizioso mengharapkan tawaran sesuai dengan hasil terakhirnya – didapat, harus dikatakan, berkat pengembangan pribadi yang hebat dan performa luar biasa. Namun, itu juga berkat olahraga dan daya saing Ducati. Enam balapan tidak dimenangkan secara tidak sengaja.
“Kami akan mulai berbicara dengan Andrea segera, tentang masalah finansial dan teknis. Dia mengharapkan gaji sesuai dengan pembalap top lainnya. Ini akan menjadi negosiasi yang sulit.
“Kami akan mulai berbicara setelah tes Sepang akhir bulan ini.”
Waduh … Ngitungnya dari jumlah jurdun, bukan juara runner up … Jurdun dulu mas dovi, ntar gaji pasti naik.
Lorenzo nyengir makan gaji buta
walaupun gak adil, tapi wajar sih, biasa aja. masuk akal kalau gaji lorenzo lebih gede dari dovi.
tapi semoga bang dovi dinaikin lah gajinya, biar bisa jurdun 😀
reward first, performance will follow…