image description

 

ARIPITSTOP.COM – Bertempat di Elite Club Epicentrum-Jakarta, Yamaha resmi memperkenalkan jagoan terbaru di segmen motor listrik. Yamaha memaparkan kesiapannya dalam memasuki era motor listrik kedepannya, paparan ini dihadiri pula oleh perwakilan dari Dirjen Perindustrian serta perwakilan dari PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia.
instagram-aripitstop

 

YIMM sebagai anak perusahaan Yamaha Motor Company sedang giat melakukan studi pasar motor listrik di Indonesia. Dalam kurun waktu satu bulan ke depan, YIMM bekerja sama dengan empat institusi diantaranya Kebun Raya Bogor, Universitas Pelita Harapan (UPH), PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia dan The Breeze BSD, akan melakukan uji coba motor listrik Yamaha. Motor listrik tersebut nantinya digunakan sebagai transportasi di kawasan internal mereka.

Sejarah awal kendaraan listrik Yamaha sendiri dimulai pada tahun 1993. Saat itu Yamaha Motor mulai memasarkan sistem Electrical Support Bicycle pertama yaitu Yamaha PAS (Power Assist System). Di negara-negara yang punya sejarah bersepeda, seperti negara di Eropa dan Jepang “sepeda dengan bantuan elektrik”, telah mendapat posisi di pasar sepeda sebagai genre baru. Penjualan Yamaha PAS di pasar global telah mencatatkan hasil yang positif dengan total penjualan lebih dari 4 juta unit di seluruh dunia, termasuk penjualan unit penggeraknya.

Yamaha pertama kali memperkenalkan sepeda motor listrik di tahun 2002 lewat Yamaha Passol. Yamaha kemudian terus melakukan pengembangan dengan berturut – turut memperkenalkan EC-02, Passol-L, EC-03 dan E-Vino serta di ajang Tokyo Motor Show memamerkan beberapa motor sports listrik andalan. Hingga saat ini penjualan motor listrik Yamaha telah merambah kawasan Eropa dan di negara Asia seperti Jepang dan Taiwan dengan total penjualan lebih dari 10.000 unit.

Sedangkan untuk pasar Indonesia, Yamaha memasukkan motor listriknya bernama Yamaha EV alias Yamaha Electric Vehicle, kalau dilihat sich ini Yamaha E-Vino. Namun pihak Yamaha secara jelas belum menjual motor ini untuk bebas, ada tiga alasan yang dipaparkan oleh Dyonisius Beti, Executive Vice President and CEO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.

Yang pertama perihal masyarakat yang dinilai belum bisa sepenuhnya menerima perindahan dari motor bakar ke motor listrik, terutama soal safety ketika menghadapi banjir, motor listrik sangat berbahaya jika dipaksa menerjang banjir. Yang kedua karakter masyarakat Indonesia, keselamatan saat berkendara, dengan kondisi behavior dan traffic yang semrawut dan padat, sepeda motor listrik ini kan tanpa suara, dan itu cukup berbahaya jika masuk ke kondisi tersebut. Sebab, budaya berkendara di Indonesia itu kan berbeda dengan di Jepang.

Dan yang ketiga adalah soal battery, pak Dyon menjelaskan penanganan limbah battey harus ditangani secara seriua jangan sampai limbah battery motor listrik justru bisa meracuni bumi.

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini