lorenzo ducati

Beberapa pekan lalu sempat ramai permasalahan Lorenzo tidak diijinkan oleh Yamaha untuk bisa tes tertutup bersama Ducati di Jerez, Spanyol pada 23-24 November. Meskipun sebenarnya Yamaha sudah kasih kesempatan tes ride motor Desmosedici di uji coba MotoGP Valencia pada 15-16 November. Rekan setimnya, Rossi sempat kecewa dengan keputusan Yamaha ini apalagi pihak Ducati yang menuduh Yamaha tidak profesional.

Kontrak Lorenzo dengan Yamaha habis tanggal 31 desember 2016, bahkan sebelum kontraknya habis dengan Yamaha, Lorenzo dilarang membicarakan soal motor Ducati kepada siapapun terutama media. Lin jarvis beranggapan bahwa Yamaha tidak mau leluasa Ducati mengembangkan motornya bersama Lorenzo sebelum berakhirnya kontrak. “Ini jelas olahraga, tapi juga bukan kegiatan amal. Ini bisnis. Ducati menyebut kami tak sportif, tapi tujuan Ducati bukan ‘sportivitas’, tapi mereka ingin kompetitif. Mereka berinvestasi besar demi Jorge, ingin ia beradaptasi dengan cepat. Itu hak mereka, tapi bukan misi kami untuk membantu mereka tahun depan,” ujar Jarvis ungkapnya via motomatters.

“Sudah jelas Jorge ingin diberi kesempatan uji coba, karena misinya adalah bisa cepat sesegera mungkin bersama Ducati tahun depan. Tapi tahun depan ia akan menjadi rival utama kami. Harapannya jelas berbeda dengan harapan kami,” pungkas Jarvis.

8 KOMENTAR

  1. Dirty politic. Kontrak mengalahkan fair play. Gak bakal sama kayak rider lain yang diisinkan oleh pabrikan sebelumnya utk Tes motor kompetitor. Nti kalo Lorenzo gak kompetitif, ini bakalan jade alasannya. Gak seru.

  2. namanya juga kontrak profesional. masa bodoh dah ama omongan org, toh dia tandatangan kontrak atas kesadaran sendiri & tanpa paksaan pihak manapun, berarti dia menyatakan telah membaca, memahami dan menyetujui keseluruhan isi kontrak. mungkin begitulah pemikiran org YFR

Tinggalkan Balasan ke SiPutih Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini