Orangtua dan murid melakukan penganiayaan dengan memukul wajah seorang guru SMK Negeri 2 Makassar, Sulawesi Selatan, hingga berdarah. Siswa tidak terima setelah ditegur karena tidak membawa peralatan menggambar. Kekerasan ini terjadi di kawasan sekolah, saat jam pelajaran masih berlangsung.
Dahrul (52) melaporkan kasus pemukulan yang dialaminya ke Mapolsek Tamalate, Rabu (10/8/2016). Guru arsitektur di SMK Negeri 2 Makassar itu mengalami luka pada bagian hidung dan pelipis usai ditonjok oleh Adnan Achmad, orangtua dari siswanya yang bernama MA (15).
Kronologi bermula ketika Muh Alip murid SMKN 2 tidak membawa PR gambar dan ditegur sama guru (Drs Dahrul) namun murid membalas bicara kotor spontan guru menampar sebagai pembinaan. Selanjutnya Muh Alip menelpon bapaknya (Adnan Achmad) dan datang ke sekolah langsung langsung memukuli guru bersangkutan sehingga guru luka berdarah bagian hidung dan robek pada pelipis kiri sehingga memancing siswa mengkeroyok pelaku.
Inilah gambaran salah satu potret pendidikan di indonesia, sungguh menyedihkan penganiayaan terhadap guru kembali terjadi padahal sudah jelas murid yang memang salah dan seorang guru wajib membina anak didiknya. Ketika murid sampai di sekolah berarti orangtua sudah menyerahkan sepenuhnya bimbingan anaknya kepada para guru, jika kelakuan orangtua seperti ini sudahlah pasti tidak boleh dicontoh.
Orang tua pelaku :
astaga ngunu sik sempet’e mesam mesem… koplak
http://www.robotforexsuper.com
mental bobrok..
yg mesem keknya polisi bukan bapaknya
http://kobayogas.com/2016/08/11/harga-ckd-motor-ktm-sudah-dimulai-di-giias-2016/
jeblosin penjara saja…biar kapok..apalagi anggota LSM…marahi tuman..