ruas jalan tol brebes (3)

Musim musik tahun  2016 ini menyisakan pekerjaan rumah yang besar untuk pemerintah agar tahun depan tidak terulang kembali macet parah di tol brebes, jika tahun sebelumnya H-2 kondisi jalanan sudah berangsur normal namun beda dengan musim mudik tahun ini dimana hingga H-1 kondisi jalanan di tol masih macet parah bahkan tol cipali sampai ditutup.

honda cengkarengalarm mp

Macet hingga puluhan kilometer dan puluhan jam mengakibatkan para pemudik kelelahan. Kemacetan arus mudik di pintu keluar Tol Brebes Timur, Jawa Tengah, memakan korban. Data Pemerintah Kabupaten Brebes, 12 orang meninggal diduga tidak kuat menghadapi macet.

“Total keseluruhan yang meninggal ada 18. Lima orang akibat kecelakaan lalu lintas, satu orang akibat lain hal, dan 12 orang akibat macet,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Sri Gunadi Parwoko saat dihubungi, Selasa (5/7/2016).

Sri menyampaikan, petugas kesulitan mengevakuasi jenazah. Ambulans atau sepeda motor tidak bisa menjangkau lokasi korban meninggal karena kemacetan lalu lintas angat parah.

“Masalah yang paling sulit adalah evakusi jenazah,” ujar dia.

Berikut data 18 korban meninggal di Kabupaten Brebes.

  1. Taklim, 46, pengendara sepeda motor meninggal karena menabrak sepeda motor lainnya, 29 Juni.
  2. Seseorang berusia 24 tahun asal Banyumas meninggal setelah sepeda motor yang ia kendarai menabrak truk yang sedang berhenti di depan rumah makan Amanda di Kecamatan Paguyangan, 30 Juni.
  3. Okta Tri Utami, 36, meninggal setelah mobil Toyota Innova yang ia tumpangi menabrak pohon di jalan alternatif Songgom-Larangan, 30 Juni. Kecelakaan ini juga melukai M. Irmansyah, 39, Erni Rosita, 19, dan Rio, 2.
  4. Taryona, 39, meninggal karena tertabrak kereta api di wilayah Mundu, Tanjung, Brebes, 1 Juli.
  5. Komar, 40, pengemudi becak, meninggal ditabrak kendaraan pemudik, 1 Juli. Pelaku melarikan diri.
  6. Khariri, 40, meninggal karena tersetrum di Karangdempel, Losari, 2 Juli.
  7. Azizah, 1,4, meninggal dalam perjalanan ke Puskesmas Tanjung, 3 Juli. Ia diduga meninggal karena keracunan karbon dioksida. Mobil yang ia tumpangi terjebak macet lebih dari enam jam menjelang pintu keluar Tol Brebes Timur.
  8. Yuni Yati, 50, warga Magelang, dalam kondisi sakit keras terjebak macet di Tol Brebes, 3 Juli. Ia sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhakti Asih, namun meninggal.
  9. Turinah, 53, warga Kebumen, meninggal di Rumah Makan Minang Karangbale, 3 Juli.
  10. Sundari, 58, warga Kendal, meninggal karena sakit di Bus Pahala Kencana yang terjebak macet, 4 Juli.
  11. Susyani, 36, warga Bogor, pingsan saat turun dari Bus Rosalia Indah. Korban mengeluh pusing karena bus yang ia tumpangi kena macet di Tol Brebes. Ia sempat dibawa ke Puskesmas Larangan, namun meninggal, 4 Juli.
  12. Sariyem, 45, warga Banyumas, diturunkan dari mobil travel di Klinik dr Desy Wanacala. Saat itu, Sariyem pingsan karena kelelahan.  Setelah diperiksa, ia meninggal, 4 Juli.
  13. Suharyati ,50, turun dari Bus Sumber Alam karena tidak kuat menghadapi macet. Saat turun, ia pingsan dan muntah-muntah. Dalam perjalanan ke rumah sakit, ia meninggal, 4 Juli.
  14. Poniatun, 46, warga Kebumen, turun dari Bus Zaki Trans di Rumah Makan Mustika Indah, Kecamatan Tonjong. Tak lama kemudian, ia meninggal, 4 Juli.
  15. Rizaldi Wibowo, 17, warga Kendal, meninggal di dalam bus, 5 Juli.
  16. Suhartiningsih, 49, warga Jakarta, meninggal di dalam mobil pribadi, 5 Juli.
  17. Sumiatun, 67, warga Serpong, Tangerang, meninggal di dalam bus, 5 Juli.
  18. Sri, 40, warga Wonogiri, meninggal dalam perjalanan menggunakan mobil pribadi. Penyebab korban meninggal diduga sakit jantung dan kelelahan, 4 Juli.

macet tol brebes

sumber : metronews.com

5 KOMENTAR

  1. saya pun untuk mencapai pemalang perlu waktu 2 hari 2 malam.pemerintah sekarang memang kurang siap.untuk macet paling parah di wilayah brebes.saya lewat jalan protokol.banyak macet disebabkan antrian bbm.seharusnya bagi yg tidak antri bbm diarahkan kontraflow.ini dibiarkan sehingga menumpuk.petugad tidak ada mengarahkan kontra flow.berbeda dengan tegal di arahkan kekontra flow untuk yg tdk isi bbm sehingga lancar.bbm wilayah brebes,regal,pemalang juga tidak siap intuk urusan bbm.sehingga imbasnya bbm langka dipemalang dijual eceran klo ada harga 25 ribu perliter.itu klo ada.jadi pemerintah sekarang sangat sangat buruk kiberjanya.omong tok.baru kali ini kemacetan parah yg lama.

  2. Teman saya khabisan bensin d kemacetan ketanggungan,bli bensin seharga Rp.70.000/botol.
    Parah bgt orang ketanggunan.
    Gak ada toleransiny…..

Tinggalkan Balasan ke leony agustina sutarning dyah Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini