razia

Kabar dari kota Kendal jawa tengah yang merupakan termasukjalur pantura seperti kota Cirebon yang sempat terkenal dengan sebutan kota tilang meskipun kabarnya sudah mulai redup. Baca kabar dari Metrojateng bahwa target 17 ribu surat tilang pertahun membuat Satuan Lalu Lintas Polres Kendal makin gencar melakukan razia di sejumlah titik. Akibatnya kegiatan razia kendaraan ini mulai dikeluhkan warga. Warga menilai razia seharusnya tidak harus setiap hari, bahkan ada yang dilakukan sehari dua kali.

Kanit Turjawali Lantas Polres Kendal Ipda Adi Winarno :

“Cakupan wilayah kami sangat luas untuk di Kabupaten Kendal ini. Jadi tidak menutup kemungkinan kami melakukan razia kendaraan hanya terpaku di satu lokasi saja. Itupun tergantung surat perintah (Sprint,Red) atasan,”.

“Dalam razia yang kami lakukan lebih mengarah kepada pelanggaran yang sifatnya kasat mata. Antara lain, pengendara yang tidak memiliki atau tidak membawa SIM, STNK serta kelengkapan kendaraan yang tidak standar seperti spion, knalpot dan lain sebagainya,”.

Razia memang wajib dilakukan mengingat masih banyaknya pelanggaran yang terjadi terutama para pengendara motor yang masih banyak tidak memakai helm, tidak punya SIM bahkan banyak yang melepas kaca spion. Sudah sering dilaksanakan kegiatan razia masih banyak yang melanggar apalagi kalau jarang diadakan razia maka disinyalir akan semakin banyak pelanggar dan angka kecelakaan yang semakin tinggi.

29 KOMENTAR

  1. Razia penting, tapi kok ditarget? Ini nih yang bikin polisi cari” alesan buat nilang. Masyarakat dibodohi agar target tercapai

  2. kalo emang biker melanggar silahkan tilang
    knalpot berisik, lampu rem putih, tanpa spion
    sangat membahayakan diri sendiri & pengguna jalan lain

    Kalo bisa di tangerang mesti sering di razia biar lebih aman dari para alayer

  3. lanjutkan…pak polantas
    tertibkan pengendara yang tidak sesuai aturan, jangan pernah mau menerima uang suap dari pelanggar.
    semakin banyak surat tilang semakin banyak pula pendapatan didaerahmu.

  4. Surat tilang koq ditarget? Itu sama juga sudah mentargetkan jumlah pelanggaran lalu lintas. Begitulah kalau test masuknya musti pakai duit, bukan dari kemampuan otak dan fisik.

    Gak sekalian jumlah maling dan begal juga ditargetkan sekian ribu????

  5. ayo rame2 jdkan seluruh wilayah indonesia jd kota tilang,eh bukan,jdkan wilayah indonesia mnjd kota yg tertib n damai “ad embel2 UUD d blakang,juos.. tenan

Tinggalkan Balasan ke tiyawann Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini