lorenzo

Dalam petikan wawancara yang dimuat oleh crashnet lorenzo menjelaskan bahwa di musim ini dia unggul semua hal sesuai data yang dia miliki. Dia layak menjadi menyandang juara dunia, dan meminta statusnya dihormati karena memang dia unggul dibandingkan rivalnya.

“I think the world title was not only deserved to the King of Spain, but I think clearly I deserved this world title because if you see the statistics compared to our rivals, we beat him in everything: in victories, in pole positions, in fast laps, in laps leading the race, leading the practice – in everything,”

”Saya pikir title juara dunia bukan hanya milik raja spanyol, tetapi saya pantas jelas saya berhak atas titel juara dunia ini, karena kalau Anda melihat statistik dibandingkan dari rival kami, kita mengalahkan dia dalam segala hal: jumlah kemenangan, pole position, waktu tercepat, jumlah memimpin putaran, memimpin dalam sesi latihan — semuanya,”

“Just in the podiums they beat us and also in the circumstances where some circuits it rains and when I could finish first or second, it rains and I could not get the best result.

“The beginning of my season was bad and this avoided me arriving to Valencia with probably 20, 30 or even 40 points ahead,”

“Cuma dalam hasil podium dia mengalahkan kami, dan juga dalam situasi tertentu di mana saya seharusnya bisa finis pertama atau kedua, lalu turun hujan dan saya tak bisa meraih hasil terbaik.”

“Saya mengawali musim dengan buruk dan kemungkinan besar itulah yang menghalangi saya bisa unggul mungkin 20, 30 atau bahkan 40 poin ketika tiba di Valencia.

“It is clear, everybody who knows our bikes, who saw me on the track and on the television who is not clearly supporting one rider can see these things.

“Ini jelas, setiap orang yang paham motor saya dan menonton saya di trek dan televisi dan mereka tidak mendukung satu pembalap tertentu bisa melihat hal-hal seperti ini.”

“But for different circumstances we arrive seven points behind Valentino and with high pressure I demonstrate that I can deal [with it] to get the best of me, like I did yesterday [in qualifying] and today with the two Hondas that were very fast, especially at the end of the race.”

“Namun karena berbagai situasi berbeda kami tiba di sini tertinggal tujuh poin dari Valentino, dan dalam tekanan berat itu saya membuktikan kalau saya mampu mengatasinya untuk mengeluarkan kemampuan terbaik saya, seperti kemarin (di kualifikasi Sabtu) dan hari ini dengan dua motor Honda yang sangat kencang, khususnya di penghujung balapan.”

 

1 KOMENTAR

  1. KASIAN YAMAHA, PUNYA PEMBALAP KOK TUKANG CURHAT SEMUA, AMBIL NOH MARQUES JD YAMAHA, BIAR OM CARL CRUT KE HONDA, JGN SI PEDRO, DIA PEMBALAP TERKALEM DAN LOW PROFILE WALA GAK PERNAH MENANG

  2. Mudah-mudahan JL99 lebih matang lagi kedepannya.
    Kalo seandainya seorang karyawan rajin, kerja lembur terus, performa kerja konstan, sampai pensiun pun gak bakal naik pangkat kalo gak dapat hati bosnya.
    Hanya VR46 lah karyawan yg walau telat masuk, bikin salah, tapi gak kena omelan karena si bos tau banget siapa yang dia bawahi.
    Karyawan yg udah tua tapi masih mampu kerja, udah tua tapi gak kalah ama yang muda, anak muda (di tahun 90an tentunya) yg berprestasi dan masih mengukir prestasi, tua dan ramah menyapa.
    Perlu diakui dia sangat mewakili perasaan mayoritas muda-mudi dulu, yang sekarang beranjak tua dan kurang beruntung, karena sedang bersaing diposisi sama dengan karyawan yang lebih muda lebih bertenaga.
    Ah sudah lah, hanya yg tua dan gak ‘diatas’ yg tau….

Tinggalkan Balasan ke COCODOT Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini