bus

Yang namanya bus atau angkutan umum lainnya memang dikejar setoran, sopir bus ugal ugalan sudah jadi pemandangan biasa bahkan jalan sempit buat para sopir bus dianggap layaknya jalan tol. Bus ngeblong alias makan jalan jalur lawan sering terlihat di daerah pulau jawa, katanya sich di jalur selatan lebih sering daripada di jalur pantura.

Meski kejar setoran, para sopir bus tetap harus memperhatikan nasib para pengguna jalan lainnya jangan seenaknya sendiri seperti pada gambar yang lagi rame ni media sosial ini (lihat gambar diatas), lihat gambar paling kanan ada motor sampai harus berhenti hanya untuk mengalah dari bus yang sedang nyalip dan makan jalan arah lawan, masih ingat artikel ini :

Touring Berakhir Petaka Satu Tewas Motor dilindas Bus Meledak Lalu Terbakar

tabrakan

Nach kalau ada rombongan motor touring dari arah berlawanan bisa terjadi kecelakaan karambol itu…

mumet

1 KOMENTAR

  1. maaf on ari. selama ini saya cuman silent reader (tp ane noisy rider Hehehehehehehe). sebenarnya saya memaklumi ‘keegoisan’ driver bus. bahkan saya setuju2 saja. karena saya tau bagaimana ritme kerja serta kondisi kerja driver bus. sekarang kita semua tahu kalau bus itu ugal2an. kenapa kita ga ngalah aja. toh masih bisa minggir walaupun harus turun dari aspal. saya kira itu lebih bijak. saya bukan driver bus. jangankan bus. nyetir mobil aja saya belum bisa. pun juga belum punya mobil. (ngarep hehehehehehehe). tapi saya hanya coba memahami kenapa bus seperti itu saja. maaf kalau tulisan saya kurang sopan. maklum. wong etan senengan e blak blakan.

    • Salut coyyy, ada yang memaklumi dan membenarkan ugal-ugalan. Walaupun dengan alasan kejar waktu dan setoran, membahayakan nyawa penumpang dan pengguna jalan lain tidak boleh dibenarkan.

    • Bro lastu, nanti kalau ketemu sampeyan di jalan, saya ambil ya dhuwit sampeyan, walaupun dengan “memaksa”, yah maklum Mas, lagi nggak punya uang dan ketemu dengan sampeyan yang pengertian gitu …..

      • Klo msi smpet minggir n bahu jalannya rata trus gak terlalu tinggi dari permukaan aspal ya gak terllu msalah bro,pastilah kita minggir.yang susah tu klo klo bahu jalanya udah tinggi plus ada selokan,gmana klo gtu.

  2. ini bis dulunya bernama sumber kencono diplesetin jadi sumber bencono, karena rajin tabrakan, diganti nama jadi sumber selamat, kelakuan tidak berubah

    • jangan, batu, Bro ….. lebih baik olie bekas.
      Saya dulu, sewaktu masih tinggal di Surabaya, kalau mau keluar kota, biasanya keliling Bojonegoro, Cepu, Ngawi, Kediri, Jombang, Surabaya, selalu saya siapkan beberapa plastik tipis kecil berisi olie bekas ….

      • kalo sepemikiran saya kalo dikasih oli bekas nanti malah kacanya jd hitam bro,malah mengaburkan pandangan dia malah jd makan banyak korban dah. Cukup kerikil kecil aja atau coin biar mereka jera. Heran sama supir2 kayak gini,ga belajar dari kecelakaan kecelakaan sebelumnya..

    • kalo dilempar batu mungkin anda tidak tahu apa efek yg terjadi, pernah kejadian bis sumber dilempar batu dan kena si sopir dibagian mata, sopirnya langsung pingsan dan kecelakaan pun terjadi, kalo seumpama ada yg meninggal, sekarang siapa yg jadi pembunuh??? saya hanya mengingatkan, hukum karma itu ada

  3. Mohon maaf kang Ari. Saya disini sebagai pecinta roda 2 & roda 6 kadang bisa memaklumi kejadian gambar diatas. Ada kalanya saat saya riding sepeda motor & bertemu bis seperti Sumber Selamat (waktu jamannya saya kuliah di Kota Solo) sudah sering saya mengalami hal tersebut. Kadang saya merasa jengkel juga sih dengan kejadian itu, Tetapi saat saya sedang kopdar dengan komunitas penggemar bus, saya juga paham kenapa supir bus AKAP bertindak seperti itu. Ada faktor seperti jam kedatangan & keberangkatan bus itu. Contoh dia harus berangkat dari Surabaya pukul 06.00 WIB & harus bisa tiba di Yogyakarta pukul 16.00 WIB. Setelah sampai tujuan, bus itu hanya dapat waktu istirahat -+ 2 jam. Jadi dia harus berangkat kembali ke Surabaya dari Yogyakarta pukul 18.00 WIB. Karena hal tersebut sudah menjadi ketetapan pada trayek bus tersebut. Itu sebagai contoh jika kondisi lalu lintas normal. Kalau kondisi lalu lintas ga menentu, Perusahaan Otobus itu sudah banyak mengalami kerugian.

    *maaf agak rada sotoy 🙂

    • sebenarnya kalo perusahaan mau menjalankan cara kerja seperti di sebuah perusahaan. sopir dan kru digaji tetap. mungkin gak perlu ugal-ugalan lagi dijalan
      (cuma sepertinya susah dibuat seperti itu. karena keuntungan yg didapat sudah pasti berkurang)

  4. yang jelas, pelanggaran itu wajb ditindak jelas. jangan karena alasan kejar setoran terus membahayakan. soal ritme kerja memang diperlukan regulasi pemerintah agar supir lebih nyaman dan tenang tanpa dikejar setoran (dengan gaji dan tunjangan yang besar). jalan raya HARUS dibuat nyaman dan aman jangan ada lagi kesan kerasnya hidup di jalan raya. di jalan itu harus aman. penumpang yang suka cepat2 mending sewa helikopter aja.

Tinggalkan Balasan ke feoo Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini